Page 10 - E-Book Kecerdasan Buatan
P. 10

Gambar 2.2 Teknik Representasi Ruang Keadaan Mengunakan Pohon

                       2.2 Metode Pencarian pada Ruang Keadaan
                          Ada  beberapa  metode  pencarian  atau  search  yang  bisa  digunakan  untuk  menyelesaikan

                       permasalahan pada ruang keadaan yaitu Blind Search (Pencarian Buta) dan Heuristik Search
                       (Pencarian Terbimbing). Perbedaan utama pencarian buta dan heuristic adalah pada pencarian

                       buta tidak ada informasi awal yang digunakan dalam proses pencarian, sedangkan pencarian
                       heuristic  terdapat  informasi  awal  yang  digunakan  dalam  proses  pencarian.  Masing-masing

                       jenis pencarian menggunakan metode yang berbeda seperti pada Gambar 2.3.  Pada pencarian
                       buta, algoritma yang bisa digunakan adalah Depth First Search ( DFS ) dan Breadth First
                       Search ( BFS ). Sedangkan pada pencarian terbimbing, algoritma yang bisa digunakan adalah

                       Genarate and Test, Hill Climbing, A* (A Start), dll.






























                                              Gambar 2.3 Jenis Teknik Pencarian
                       2.2.1  Pencarian Buta (Blind Search)

                          Pada pencarian buta tidak ada informasi awal yang digunakan dalam proses pencarian.
                       Pada pencarian buta, algoritma yang bisa digunakan adalah Depth First Search ( DFS ) dan

                       Breadth First Search ( BFS ).
                       a.  Metode Depth First Search (DFS)
                       Pada  Depth-First  Search,  proses  pencarian  akan  dilakukan  pada  semua  anaknya  sebelum

                    dilakukan pencarian ke node-node yang selevel. Pencarian dimulai dari node akar ke level yang
                    lebih  tinggi.  Proses  ini  diulangi  terus  hingga  ditemukannya  solusi.  Proses  kerjanya  dapat

                    ditunjukkan pada Gambar 2.4.

                                                                                                    7
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15