Page 13 - BAHAN AJAR PEMBELAJARAN SYAIR (E-MODUL) FIX.pdf
P. 13
Syair merupakan salah satu sastra lama yang harus dilestarikan. Banyak minat dan
ragam pendengar jenis cerita syair. Cerita jenaka adalah yang paling banyak disukai oleh
kalangan remaja, cerita mengenai budi pekerti dan keagamaan diminati oleh kalangan orang
dewasa. Bentuk syair dan hikayat merupakan jenis karya sastra yang banyak disukai oleh suku
Melayu dari abad 19 sampai abad ke 20. Bentuk tersebut merupakan pembaharuan dari
dongeng atau cerita rakyat yang memakai prosa. Bentuk syair digunakan untuk bercerita
dengan rangkaian puisi empat baris serta dengan sajak akhir yang sama.
Ada beberapa unsur dari yang membangun struktur syair, yaitu sebagai berikut: 1)
Tema, yakni gagasan pokok dari keseluruhan isi syair, 2) Nada, yakni naik, turun, tinggi,
rendahnya suatu bunyi dalam melantunkan syair, 3) Suasana, yakni situasi atau suatu keadaan
dari keseluruhan isi pada syair, dan 4) Amanat, yakni pesan yang akan disampaikan oleh
penyair. Pembeda syair dengan puisi rakyat lainnya, yaitu; a) menyampaikan cerita dan
pengajaran serta digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang berunsur keagamaan, b) bait terdiri
dari empat baris. Setiap baris mempunyai makna yang berkaitan dengan baris-baris
sebelumnya. Empat baris merupakan sat kesatuan ide. Tidak ada sampiran maupun isi seperti
pantun. Syair perlu dilagukan untuk membentuk nyanyian, dan c) bersajak a-a-a-a. terdiri dari
8-12 suku kata. Sedangkan yang menjadi persamaan syair dengan puisi rakyat lainnya yaitu
sama-sama puisi lama dan tujuannya untuk menyampaikan pengajaran atau nasihat.
b. Ciri Umum Syair
Agar lebih mengenal syair secara jelas, di bawah ini adalah ciri-ciri syair secara umum:
1. Tiap bait terdiri dari 4 baris.
2. Tiap bait terdiri dari 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasanya berupa kiasan.