Page 7 - MODUL LTC-FINISH
P. 7
“Tatkala sumber acuan dalam memahami syariat kita berupa al Qur’an dan
Khabar (Hadits) yang keduanya mengunakan bahasa Arab dengan tata bahasa
Nahwu dan Sharafnya, maka memahami syariat kita sangat bergantung pada
penguasaan terhadap ilmu-ilmu bahasa tersebut. Dan suatu hal yang mana
sebuah kewajiban tidak bisa sempurna kecuali dengan hal itu, dan hal tersebut
dalam kemampuan seorang mukallaf, maka hal tersebut menjadi wajib pula
baginya.” (Fakhruddin ar Razi, al Mahshul 1/203)
Oleh karena itu, disadari ataupun tidak, penguasaan terhadap bahasa Arab
sedikit banyak mempengaruhi kualitas keislaman seorang muslim. Semakin
bagus penguasan kita terhadap bahasa Arab untuk memahami kitab-kitab
keislaman atau bacaan-bacaan ibadah, maka akan semakin bagus pula kualitas
ibadah kita. Dan pastinya itu akan meningkatkan kualitas keislaman kita di sisi
Allah Ta’ala. Maka, seyogyanya hal ini dipahami dengan baik oleh setiap muslim.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah juga mengatakan :
)). نيِّدلا نم هت ف رعم راصو ،ناسِّ للا ا ذه طبضب َّ ه لاإ تف رعمو نيِّدلا طب ض لَإ ليبس ن كي لَو ((
“Tidak ada jalan untuk mengokohkan agama ini (Islam) dan untuk
memahaminya kecuali dengan mengokohkan bahasa ini (bahasa Arab). Oleh
karena itu, memahami bahasa Arab adalah bagian dari agama (Islam). (Ibnu
Taimiyyah, Iqtidha as Shirath al Mustaqim 1/268)
Lalu, apa akibatnya sekiranya kita tidak mempelajari bahasa Arab? Dari
penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa agama Islam sangat identik
dengan bahasa Arab. Mengabaikan bahasa Arab tentu memiliki akibat-akibat
yang tidak bisa dianggap ringan. Diantaranya, mudah terjerumus pada kesalahan
dan penyimpangan dalam beragama.
Al Imam Ibnu Jinniy rahimahullah mengatakan :
َّ
َّ
لَإ هاوه تسا انَّإف ،ى ل ثم لا ةق ي رطلا نع داحو ،اه يف درق لا نع ةع ي رَّ شلا له أ نم لض نم ر ث ك أ َّ (( نإ
َّ
ُْ
)) ةف ي رَّ شلا ةيْ ر ك لا ةةللا هذه فِ هفعض هم لح َّ فختساو كلذ
7 MODUL BAHASA ARAB - LTC