Page 21 - ilovepdf_merged (1)
P. 21
BESARAN DAN SATUAN
3. Peran Fisika dalam Kehidupan di Kawasan GOR H. Agus Salim
Ilmu fisika terbentuk berdasarkan fakta bukan berdasarkan pendapat atau opini, dimana fakta-fakta tersebut
didapatkan dari hasil data penelitian. Oleh karena eratnya hubungan ilmu fisika dengan kehidupan manusia, banyak
sekali penerapan dari ilmu fisika yang baik kita sadari ataupun tidak telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bentuk penerapan teknologi.
Salah satu pembahasan mendasar dalam fisika yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu
pengetahuan adalah pengukuran. Hal tersebut karena objek fisika yang didapatkan dari hasil data penelitian yang
diamati oleh para ilmuwan adalah nyata, yaitu teramati oleh indera dan dapat terukur. Kegiatan pengukuran berarti
membandingkan besaran objek yang tidak diketahui ukuran dan dijadikan acuan.
Sebagai contoh, pada aktivitas jual
beli yang dilakukan di GOR haji Agus Salim
Kota Padang, seberapa banyak sayur-
sayuran, buah-buahan dan makanan yang
dibeli perlu diukur dengan menggunakan
timbangan.
Gambar 1. 1 Pedagang jualan di Kawasan GOR Haji Agus Salim
Sumber: Dok. Pribadi
Peran fisika dalam bidang teknologi digital yang sering
digunakan di Kawasan GOR Haji Agus Salim yaitu smartphone.
Salah satu fitur yang esensial dalam smartphone adalah
layanan internet dan fitur GPS (Global Positioning System).
GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan sinyal satelit
dalam penggunaannya. Dengan adanya GPS, penggunaan
smartphone dapat mengetahui koordinat dari pengguna yaitu
berupa data latitude dan longitude. GPS adalah salah satu
teknologi mutahir penerapan teori Relativitas Einstein. Gambar 1. 2 Seseorang menggunakan GPS untuk mengetahui
keberadaan GOR Haji Agus Salim
Sumber: Dok. Pribadi
Teori relativitas dari Einstein dibagi menjadi relativitas khusus dan umum. Relativitas khusus muncul pertama kali
dan membahas tentang kecepatan cahaya yang bersifat konstan bagi setiap orang. Teori relativitas menganggap ruang
dan waktu tidak bersifat mutlak, tetapi keduanya bersifat relative. Berdasarkan teori relativitas, pergerakan detik di Bumi
lebih lambat dari pada di satelit karena pengaruh gravitasi. Satelit sebagai pusat informasi GPS menggunakan relativitas
sebagai dasar teorinya. Meskipun satelit tidak bisa mengikuti kecepatan cahaya, namun satelit sangat cepat dalam
teknologi yang diciptakan manusia untuk memberikan sinyal ke stasiun di bumi. Berdasarkan teori relativitas, pergerakan
detik di Bumi lebih lambat daripada di satelit karena pengaruh gravitasi. Teori ini juga mengatakan bahwa jam yang
sedang bergerak (misalnya jam di satelit atau di mobil yang berjalan) ternyata lebih lambat daripada jam yang dalam
posisi diam. Hal ini menyebabkan terjadinya dilatasi waktu relativistik pada jam sekitar empat mikrodetik setiap harinya.
Ditambah dengan efek gravitasi menjadi sekitar tujuh mikrodetik atau 7000 nanodetik. Jumlah kecil ini bisa memberi
perbedaan besar dalam mekanismne GPS sampai beberapa kilometer. Peranan teori relativitas sangat besar sekali dalam
teknologi GPS untuk meningkatkan keakuratan pengukuran posisi objek di permukaan Bumi.
7
FISIKA EDUPARK
Untuk SMA/MA