Page 24 - monograf nurul rosana
P. 24
BAB III.
PELABUHAN PERIKANAN
3.1 Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan Perikanan menurut Departemen Perhubungan
adalah suatu wilayah perpaduan antara daratan dan lautan yang
digunakan sebagai pangkalan kegiatan penangkapan ikan dan
dilengkapai dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai
ikan didistribusi. Pelabuhan Perikanan (Alonze de F Quin dalam
Guckian, 1970 dalam Lubis E, 2000) adalah suatu kawasan perairan
yg tertutup/terlindungi dan cukup aman dari pengaruh angin dan
gelombang laut, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti logistik,
bbm, bengkel dan sarana angkutan barang.
3.2 Klasifikasi Pelabuhan Perikanan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor: PER.16/MEN/2006 klasifikasi Pelabuhan Perikanan di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Tipe Samudera (A)
Tersedianya lahan seluas 50 Ha
Diperuntukan bagi kapal2 perikanan diatas 100-200 GT dan
kapal pengagkutan ikan 500-1000 GT
Melayani kapal2 perikanan 100 unit/hari
Jumlah ikan yg didaratkan lebih dari 200 ton/ hari
Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana pemasaran
dan lahan kawasan industri perikanan
2. Tipe Nusantara (B)
Tersedianya lahan seluas 30 – 40 Ha
Utk kapal2 perikanan diatas 50 – 100 GT
Melayani kapal2 perikanan 50 unit/ hari
Jumlah ikan yg didaratkan 100 ton/hari
Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana pemasaran
dan lahan kawasan industri