Page 34 - monograf nurul rosana
P. 34
BAB V.
ANALISIS PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN DI JAWA
TIMUR MENGGUNAKAN SIG
Analisis spasial pengembangan pelabuhan perikanan Jawa
Timur didasarkan pada potensi perikanan di wilayah utara dan
selatan. Parameter yang digunakan adalah: Total Unit alat tangkap,
jumlah nelayan, jumlah pendaratan ikan, jumlah produksi ikan, nilai
produksi perikanan, tingkat pemanfaatan ikan dan nilai indeks relatif
produksi pelabuhan perikanan. Dengan tujuh parameter tersebut
secara spasial dapat menunjukkan kondisi perikanannya dan kondisi
tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan masa
depan pelabuhan perikanan di Jawa Timur. Sebagai contoh
penentuan prioritas dalam pengembangan infrastruktur yang terkait
dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pelabuhan perikanan
dengan status yang berbeda-beda (TPI, PPI, PPP dan PPN).
Untuk memahami konsep analisis spasial pengembangan
pelabuhan tersebut, berikut akan dijelaskan dua fungsi utama SIG,
yaitu: kemampuan mencari data (query) dan analisis. Query data
dapat menghubungkan antara data spasial dan data atribut. Fungsi
query pada data spasial adalah mencari data/lokasi dan overlay
beberapa peta. Pencarian lokasi dilakukan berdasarkan kriteria yang
ditetapkan seperti tujuh parameter yang telah disebutkan di atas.
Sebagai contoh kita dapat mencari lokasi dimana jumlah produksi
ikan terbesar atau mencari pelabuhan dengan kondisi yang minim
sehingga perlu pengembangan. Banyak pertanyaan (query) yang
dapat dibuat dalam rangka mencari prioritas pembangunan
pelabuhan di Jawa Timur.
Overlay peta dapat menggunakan objek pada 2 atau lebih peta.
Fungsi overlay ini dapat digunakan untuk beberapa lokasi yang
dipilih, seperti menentukan tipe penutupan vegetasi tertentu, jenis
tanah, dan kepemilikannya. Fungsi Overlay peta ini dipakai dalam
rangka menentukan kesesuaian lahan dalam pengembangan
infrastruktur pelabuhan perikanan. Selain itu, kesesuaian penempatan
infrastruktur yang telah direncanakan.