Page 28 - Modul latihan Purwanto_Neat
P. 28
Ketiga tempat tersebut dipilih oleh Jepang sebagai tempat pendaratan karena merupakan
tempat yang strategis untuk menguasai Indonesia, selain merupakan pusat perkembangan
politik dan ekonomi pada masa pendudukan Belanda. Di Indonesia, Jepang memperoleh
kemajuan yang pesat. Diawali dengan menguasai Tarakan selanjutnya Jepang menguasai
Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Palembang, Batavia (Jakarta), Bogor terus ke Subang,
dan terakhir Kalijati. Setelah
melakukan berbagai pertempuran,
Belanda yang saat itu sedang
menjajah Indonesia menyerah tanpa
syarat kepada Jepang pada tanggal 8
Maret 1942 di Kalijati Subang Jawa
Barat. Surat perjanjian serah terima
ditandatangani oleh Letnan Jenderal
Ter Poorten (panglima angkatan
perang Belanda) dan diserahkan
kepada Letnan Jenderal Imamura Gambar 12.22 Tokoh Empat Serangkai
(pimpinan pasukan Jepang). Sumber: Depdikbud
Sehingga sejak saat itu Indonesia
berada dibawah kekuasaan Jepang.
2. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang
Pada saat Jepang menguasai Indonesia, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga
daerah pemerintahan militer yaitu:
a. Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra, dengan pusat di
Bukittinggi.
b. Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan Madura dengan pusat di
Jakarta.
c. Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan,
dan Maluku dengan pusat di Makassar.
Pada awal kedatangannya Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang
Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat
Indonesia.
Bertolak belakang dengan propaganda yang disampaikannya, ternyata pemerintah penjajah
Jepang sangat kejam terhadap bangsa Indonesia. Jepang menjanjikan beberapa kemudahan
bagi bangsa Indonesia, tetapi itu hanya janji manis saja. Program yang paling mendesak bagi
Jepang adalah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di Indonesia untuk tujuan perang.
Beberapa kebijakan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Membentuk Organisasi- Organisasi Sosial
Organisasi-organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang diantaranya Gerakan Tiga A, Pusat
Tenaga Rakyat (PUTERA), Jawa Hokokai, dan Masyumi. Gerakan Tiga A Mempunyai
semboyan: Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, dan Nippon Pemimpin Asia.
Gerakan ini dipimpin oleh Syamsuddin SH. Pada tahun 1943 organisasi ini, dibubarkan
karena tidak mendapat simpati dari rakyat dan diganti dengan dibentuknya Putera.
IPS Kelas VIII | Modul 12 21

