Page 36 - Fix e modul-22
P. 36
2. Anti- Kekerasan
Pada sub-pelajaran Sunan Ampel muatan indikator anti-kekerasan
terdapat dalam materi: “Menyebarkan ajaran agama Islam dengan cara
halus tanpa mencaci maki atau menyalahkan adat dan kebiasaan
masyarakat yang ada”. Sunan Ampel tidak berdakwah dengan kekerasan,
dan juga tidak menghakimi dengan buruk suatu hal sekonyong-konyong.
Hal ini menunjukkan sikap anti-kekerasan.
3. Toleransi
Pada sub-pelajaran Sunan Ampel, muatan indikator toleransi
terdapat dalam materi: “Raden Rahmat diperbolehkan menyiarkan agama
Islam di wilayah Surabaya bahkan diseluruh wilayah Majapahit, dengan
catatan bahwa rakyat tidak boleh dipaksa, Raden Rahmat pun memberi
penjalasan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama”. Toleransi sangat
jelas dimuat dalam materi ini, bahkan dijelaskan bahwa bentuk
toleransinya yaitu tetap menghargai masyarakat yang berbeda agama.
4. Akomodatif Terhadap Budaya Lokal
Pada sub-pelajaran Sunan Ampel, muatan indikator akomodatif
terhadap budaya lokal terletak pada materi: “Beliau pula yang pertama
kali menciptakan huruf pegon atau tulisan arab berbunyi Bahasa Jawa.
Dengan huruf pegon ini beliau dapat menyampaikan ajaran-ajaran Islam
kepada para muridnya”. Huruf pegon menunjukkan adanya sikap yang
akomodatif terhadap budaya lokal, dalam hal ini yaitu Bahasa Jawa. Huruf
pegon merupakan huruf atau aksara Arab, akan tetapi berunyi Jawa, atau
Bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf Arab.
25