Page 65 - buku cerita rakyat melawi_mastiah
P. 65
PATI MANCA BERTANDUK
Pada zaman dahulu di desa Menukung, ada seorang
pemuda yang gemar memancing bernama Pati Manca.
Setiap hari, dia pergi ke sungai Teluk Usok untuk
menangkap ikan dengan jala kesayangannya. Suatu hari,
ketika Pati Manca sedang memancing, jalanya tersangkut
di bawah air. Tanpa berpikir panjang, dia langsung terjun
ke sungai untuk membebaskan jalanya yang tersangkut di
sebuah kayu.
Tetapi, Pati Manca terkejut ketika menyadari bahwa
kayu tersebut sebenarnya adalah bagian dari sebuah rumah
yang ada di bawah air. Dia mencoba melepaskan jalanya,
tapi tidak bisa. Saat itulah muncul seorang laki-laki yang
mengaku sebagai pemilik rumah tersebut.
Laki-laki itu berkata bahwa dia bisa membantu
melepaskan jala, tapi dengan satu syarat. Pati Manca harus
menikahi anak perempuannya. Karena tidak punya pilihan
lain, Pati Manca setuju. Anak perempuan itu bernama
Bunga Kembang Melo, seorang gadis yang sangat cantik.
Setelah mereka menikah, sebuah pesta pernikahan
besar diadakan. Semua orang diundang. Namun, selama
pesta, Bunga Kembang Melo meminta agar tidak ada kucing
yang keluar dari rumah. Sayangnya, sebuah kucing
melompat keluar saat pesta berlangsung dan tiba-tiba
Bunga Kembang Melo berubah menjadi buaya putih dan
melompat ke sungai. Tak lama kemudian, Pati Manca juga
berubah menjadi buaya dan menyusul istrinya ke dalam air.