Page 10 - 3 EBOOK FIKIH_Neat
P. 10
a. Najis mukhaffafah
Najis mukhaffafah merupakan Najis yang tergolong ringan. Hal yang termasuk
najis mukhaffafah adalah air seni bayi laki-laki yang usianya belum mencapai dua
tahun dan belum makan-makanan selain air susu. Adapun seni bayi Perempuan
tidak tergolong ke dalam najis mukhaffafah, tetapi tergolong najis mutawassitah.
Cara menyucikan najis mukhaffafah adalah dengaan memercikkan air pada benda
yang terkena najis tersebut.
b. Najis mutawassitah
Najis mutawassitah merupakan najis yang tergolong sedang. Hal yang termasuk
najis mutawassitah adalah darah, nanah, muntah, bangkai, dan minuman yang
memabukkan.
Najis mutawassitah terbagi menjadi dua, yaitu najis ‘ainiyah dan najis hukmiyah
1) Najis ‘ainiyah adalah najis yang terlihat wujud, warna, dan baunya, seperti
kotoran hewan. Cara menyucikan najis ‘ainiyah adalah dengan menghilangkan
wujud, warna, dan bau najis tersebut, dengan dibasuh air sehingga sifat-sifat
tersebut benar-benar hilang.
2) Najis hukmiyah adalah najis yang tidak terlihat wujud, warna, dan baunya,
tetapi diyakini keberadaannya, seperti percikan air seni yang sudah kering
pada celana.
Cara menyucikan najis hukmiyah adalah cukup dengan mengalirkan air pada
bagian yang terkena najis.
c. Najis mugallazah
Najis mugallazah merupakan najis yang tergolong berat, yaitu najis yang
bersumber dari anjing dan babi, baik jilatan, air seni, kotoran, daging, tulang,
darah, maupun bangkainya. Cara bersuci dari najis mugallazah adalah dengan
10