Page 155 - KELAS 4 BAHASA INDONESIA
P. 155

“Kata bapakku, Gunung Merapi itu

                       penting bagi kehidupan masyarakat

                       di sini. Kalau Merapi akan meletus,
                       kita sebaiknya menyingkir sebentar.
                       Abu dan lava yang dikeluarkan itu

                       baik untuk menyuburkan tanah,”

                       Ratna angkat bicara.

                              “Iya,” imbuh Yono. “Buktinya,

                       sekarang sawah dan kebun kita
                       makin subur.”


                              “Tapi kalau meletus lagi,
                       menakutkan sekali. Gara-gara

                       wedus gembel itu, Si Blendhung
                       meninggal.” Mendung menyelimuti

                       wajah Panji ketika dia teringat sapi
                       kesayangannya.


                              Ratna dan Yono ikut sedih,
                       tetapi tertawa mendengar Panji

                       mengucapkan kata “meninggal”
                       untuk sapinya. Mereka meminta

                       Panji berlapang dada menerima
                       kenyataan itu.


                           “Bekas aliran lava Merapi malah menjadi pemikat wisatawan,
                       ya. Pamanku sering mengantar mereka dengan jip,” ujar Yono.


                           “Aku belum pernah naik jip. Kapan-kapan, ajak aku, ya?” Ratna
                       memohon kepada Yono. Dia sedikit iri. Banyak wisatawan datang

                       ke Merapi untuk  bertualang naik jip menyusuri Gunung Merapi.
                       Namun, dia sendiri belum pernah mencobanya.


                           “Nanti aku bilang pamanku. Biar kita bertiga diajak berkeliling
                       Merapi naik jip,” janji Yono.










                                                                                           Bab 6 | Satu Titik    145
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160