Page 89 - BUKU 1. PPR INDUSTRI TK. 1
P. 89
B. Dosimetri Internal
Apabila zat radioaktif masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan menerima radiasi
secara terus menerus. Untuk keperluan perkiraan dosis yang diterima akibat
radioisotop yang berada di dalam tubuh (interna) dalam selang waktu tertentu, maka
digunakan konsep dosis terikat. Dosis terikat dapat dinyatakan dalam bentuk dosis
serap terikat, dosis ekivalen terikat atau dosis efektif terikat.
Dosis serap terikat dirumuskan dengan persamaan:
t
)
D( t D dt (III.4)
0
dengan D (t ) menyatakan dosis, D menyatakan laju dosis terikat dan (0, t)
menyatakan selang waktu penyinaran atau selang waktu zat radioaktif masuk ke
dalam tubuh (intake). Jika waktu masuknya zat radioaktif tidak diketahui, maka
untuk perhitungan diambil waktu retensi 50 tahun untuk orang dewasa dan 70 tahun
untuk anak-anak.
Perhitungan dosis dari radioisotop yang terdeposit dalam tubuh mengacu pada
definisi dosis serap (Gray). Bila radioisotop pemancar sumber radiasi alpha dan beta
terdistribusi secara merata di dalam tubuh, maka energi yang diserap jaringan tubuh
sama dengan energi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alpha dan beta. Energi
yang diserap per satuan massa per peluruhan disebut Energi Efektif Spesifik (Specific
Effective Energy/SEE). Untuk radioisotop pemancar sumber radiasi, SEE adalah
energi rata-rata dibagi dengan massa jaringan tubuh dimana radioisotop terdeposit.
Sedangkan untuk radioisotop pemancar gamma, organ tubuh dimana radioisotop
terdeposit pada umumnya dapat diasumsikan berbentuk bola atau silinder dengan
memperhitungkan faktor geometrinya.
Dosis terikat dipengaruhi oleh aktivitas dan sifat zat radioaktif yang masuk ke dalam
tubuh serta karakteristik metabolisme tubuh. Kombinasi kedua faktor tersebut akan
mempengaruhi aktivitas zat radioaktif yang tersisa dalam tubuh. Dalam proteksi
Dosimetri, DPK – BRIN, 2023 | 19