Page 260 - BUKU 1. PPR MEDIK TK. 1
P. 260
Pemantauan secara tidak langsung dengan cara uji usap diterapkan apabila
laju dosis latar belakang tinggi, akan mengidentifikasi kontaminasi radioaktif
secara akurat, geometri pengukuran tidak cocok, memantau kontaminasi
beta energi rendah, dan permukaan yang akan dipantau tidak dapat diakses
dengan probe pemantau kontaminasi.
c. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah proses menghilangkan atau mengurangi
kontaminasi zat radioaktif dalam bahan menggunakan cara fisika
dan/atau kimia.
Dekontaminasi cara fisika dapat dilakukan dengan proses pencucian,
penyemprotan, pengerokan, dan pengelupasan. Dekontaminasi secara kimia
dapat dilakukan dengan proses kimia antara lain pengendapan dan
pelarutan.
Proses dekontaminasi dikelompokkan menjadi dekontaminasi daerah kerja,
peralatan, dan personel. Apabila terjadi kontaminasi intenal, maka
dekontaminasi personel dilakukan dengan proses decorporasi. Sebagai
contoh pemakaian Prussian Blue untuk mempercepat pengeluaran Cesium di
dalam tubuh, atau meminum air sebanyak mungkin untuk mengeluarkan
kontaminan Tritium (HTO). Khusus untuk radioiodium, misalkan I-131, yang
harus dilakukan adalah tindakan pencegahan penyerapan radioiodium oleh
tiroid dengan meminum Potassium Iodid (Kl), atau larutan Lugol 1-2 jam
sebelum perkiraan kontaminasi internal terjadi.
Proses dekontaminasi dilakukan dengan mempertimbangkan jenis
kontaminan dan bahan yang terkontaminasi. Proses dekontaminasi
dilakukan dengan prinsip tidak terjadi penyebaran kontaminasi .
42 | Dasar Proteksi Radiasi, DPK – BRIN, 2023