Page 300 - BUKU 1. PPR MEDIK TK. 1
P. 300
b. menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan;
c. melakukan kegiatan pengolahan film di kamar gelap.
I. Rangkuman
1. Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi
Diagnostik dan Intervensional diatur dalam Perka BAPETEN No. 8 Tahun
2011. Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Radioterapi ditur dalam Perka
BAPETEN No. 3 Tahun 2013. Keselamatan Radiasi dalam Kedokteran Nuklir
ditur dalam Perka BAPETEN No. 17 Tahun 2012. Peraturan tersebut
merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2007.
2. Radiologi diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan
fasilitas untuk keperluan diagnosis dengan menggunakan teknik radiografi
dan fluoroskopi. Radiologi intervensional adalah cabang ilmu radiologi yang
terlibat dalam terapi dan diagnosis pasien, dengan melakukan terapi dalam
tubuh pasien melalui bagian luar tubuh dengan kawat penuntun, stent, dan
lain-lain dengan menggunakan sinar-X. Radiologi intervensional
menggunakan teknik fluroskopi dan tomografi (CT scan). Citra diperoleh
berdasarkan perbedaan densitas organ dalam tubuh.
3. Pesawat sinar-X minimal terdiri atas komponen utama: tabung, pembangkit
tegangan tinggi, panel control, perangkat lunak. Spesifikasi Pesawat sinar-X
untuk pemeriksaan umum secara rutin:
a. daya generator paling rendah 5 kW;
b. kuat arus tabuing paling rendah 50 mA;
c. tegangan tabung dapat dioperasikan hingga 100 kV.
Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk Pesawat Sinar-X mamografi dan
gigi.
30 | PR Terhadap Paparan Kerja Medik Tk 1, DPK – BRIN, 2023