Page 16 - E-Modul Pemrograman Dasar
P. 16

FUNGSI




                   1.  Konsep Fungsi Dalam Bahasa Pemrograman
                       a.  Pengertian Fungsi
                              Pada dasarnya suatu program komputer terdiri dari kode-kode program tertentu dan
                       data  baik  berupa  variabel  ataupun  konstanta.  Kode-kode  program  dapat  berupa  suatu
                       prosedur atau fungsi. Sementara data-data dapat diakses atau dimanipulasi untuk keperluan
                       tertentu dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah.

                              Pada pemrograman tidak terstruktur, masalah yang akan dipecahkan dibagi menjadi
                       beberapa bagian (submasalah) dan dapat diselesaikan dengan suatu metode atau prosedur.
                       Prosedur ini dapat dipanggil setiap kali diperlukan pada saat program dijalankan. Pada
                       pemograman  terstruktur,  program  dibagi  menjadi  modul-modul  yang  dapat  berfungsi
                       menyelesaikan masalah sendiri atau dapat bekerja sama dengan modul yang lain. Modul-
                       modul ini dibagi lagi menjadi beberapa prosedur atau fungsi. Pada pemrograman tidak
                       terstruktur dan terstruktur terdapat variabel global yang bisa diakses pada seluruh program
                       utama, prosedur atau fungsi. Pada prosedur atau fungsi tersebut, terdapat variabel lokal
                       yang hanya diakses oleh prosedur atau fungsi itu sendiri.

                              Selain itu, pada model pemrograman tidak terstruktur atau terstruktur, alur kerja
                       program  menggunakan  pendekatan  Top-Down  atau  berdasarkan  pada  proses  (Process-
                       Oriented). Pendekatan Top-Down yaitu proses dari atas ke bawah berdasarkan urutan kode
                       program  yang  dibuat.  Walaupun  pada  model  pemrograman  ini  dapat  menyelesaikan
                       masalah. Namun pada kasus tertentu, misalnya masalah yang besar atau kompleks atau
                       jumlah data yang sangat besar, model pemrograman ini akan kesulitan menyelesaikannya.
                       Selain  itu,  kemungkinan  terjadinya  kesalahan  pada  prosedur  atau  fungsi  sulit  untuk
                       ditelusuri. Hal tersebut karena banyaknya prosedur atau fungsi yang dibuat.
                              Pada    model     pemrograman      berorientasi   objek    (Object    Oriented
                       Programming/OOP), program dibagi menjadi beberapa bagian atau unit yang lebih kecil
                       yang disebut dengan objek. Objek ini merupakan gabungan dari data dan prosedur atau
                       fungsi. Prosedur atau fungsi ini disebut sebagai method. Kumpulan objek yang sama akan
                       membentuk  struktur  baru  yang  disebut  dengan  class.  Jika  pada  pemrograman  tak
                       terstruktur atau model terstruktur, prosedur dan fungsi mempunyai kegunaan yang berbeda
                       (misalkan fungsi akan memberikan nilai balik) dan ada saling ketergantungan, maka pada
                       pemrograman  berorientasi  objek,  prosedur  atau  fungsi  dianggap  sama,  yang  disebut
                       method. Method ini bisa memberikan nilai balik atau tidak dan bisa bekerja secara mandiri
                       atau  independen,  tidak  tergantung  satu  dengan  yang  lain.  Oleh  karena  itu,  model
                       pemrograman OOP lebih banyak dipakai oleh programmer karena objek (data dan method)
                       bisa dipakai berulang kali. Selain itu, method bisa bersifat independent. Oleh karena itu,
                       kesalahan  yang terjadi  mudah terlacak dan mudah dikembangkan dengan menyisipkan
                       method yang tidak mempengaruhi method yang lain.



                                                              7
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21