Page 7 - BUKU PEDOMAN LAYANAN PENDIDIKAN PEMAKAI - PERPUSTAKAAN MUSEUM BRAWIJAYA MALANG
P. 7
BAB I
PROFIL PERPUSTAKAAN
1.1 Sejarah Perpustakaan Museum Brawijaya Malang
1.1 Latar Bela
Dalam sejarah berdirinya dan pertumbuhnya satuan Bintaldam,
telah beberapa kali mengalami perubahan nama. Dari mulai
menggunakan nama Rohdam, kemudian Jarahdam dan yang terakhir
Bintaldam. Perubahan nama tersebut karena disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dari perkembangan organisasi TNI AD. Meskipun terjadi
perubahan nama tersebut fungsi tetap tidak mengalami perubahan.
Museum Brawijaya dibangun atas sumbangsih ide dari pinisepuh
Brawijaya yaitu Brigjen TNI (Purn) Soerachman (Mantan Pangdam
VIII/Brawijaya tahun 1959-1962). Setelah munculnya ide pembangunan
museum guna menghargai dan mengenang jasa para pahlawan maupun
pertempuran, Brigjen TNI (Purn) Soerachman mengutarakan niatnya
langsung kepada Wali Kota Malang saat itu yang dijabat oleh Kol. R.
Indra Soedarmadji. Penyampaian cita-cita tersebut disambut baik oleh
Wali Kota Malang, selain karena latar belakangnya dari dunia militer,
gagasan museum ini dirasa sangat penting. Maka dari itu, Wali Kota
Malang menghadiahi tanah untuk dibangun museum. Letak Museum
Brawijaya dulunya merupakan Taman Indrakila dengan luas 10.500 2.
Pembangunan Museum Brawijaya mendapat partisipasi dari saudara.
Martha, seorang pemilik hotel di Tretes, Pandaan. Kesanggupan saudara
Ali Martha berpartisipasi dalam pembangunan Museum Brawijaya
Malang dikarenakan atas jasa TNI yang telah menyelamatkan salah satu
Buku Pedoman 1
Layanan Pendidikan Pemakai