Page 32 - Anggun Lintang Permata Putri_ 2100008039_Modul Sistem Eksresi Kelas XI Sem 2
P. 32
inilah yang menyebabkan terjadinya filtrasi. Pada saat itu, berliter-liter darah
didorong ke ruang glomerulus yang berukuran kecil lalu ke dalam lumen
kapsula Bowman (Guyton & Hall, 1997).
Di glomerulus terdapat sel-sel endothelium kapiler yang berpori
(podosit), membran basiler, dan epitel kapsul Bowman, yang dapat
mempermudah proses filtrasi yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik.
Kapiler yang berpori dan sel- sel kapsula yang terspesialisasi bersifat
permeabel terhadap air dan zat-zat terlarut kecil tetapi tidak terhadap sel
darah atau molekul besar seperti protein plasma. Pada proses filtrasi ini sel-
sel darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat
agar tidak turut dikeluarkan. Sementara itu, zat-zat kecil terlarut dalam
plasma seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida bikarbonat,
garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil saringan tersebut merupakan urine primer (filtrate glomerulus).
Jadi, urine primer komposisinya masih serupa dengan darah tetapi tidak
mengandung protein dan tidak mengandung elemen selular di antaranya sel
darah merah. Cairan filtrasi dari glomerulus ini akan masuk ke tubulus dan
mengalami reabsorpsi.
✓ Reabsorpsi
Proses reabsorpsi adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang
masih berguna bagi tubuh. Pada proses ini terjadi reabsorpsi zat-zat berikut:
a). Reabsorpsi air
Pada keadaan normal, sekitar 99% air yang menembus membrane
filtrasi akan diabsorpsi sebelum mencapai ureter. Reabsorpsi di tubulus
kontroktus proksimal dilakukan secara pasif melalui proses osmosis
yang disebut reabsorpsi obligat. Sebaliknya, reabsorpsi air di tubulus
kontroktus distal dilakukan secara aktif yang disebut dengan reabsorpsi
fakultatif. Reabsorpsi fakultatif terjadi tergantung pada kebutuhan yang
dipengaruhi oleh hormon antidiuretik (ADH) yang disekresikan oleh
kelenjar hipofisis. Jika tubuh terlalu banyak mengandung air, air tidak
22