Page 6 - Bab 1 STEM
P. 6

Modul Statistika Deskriptif Berbasis STEM




                  Scientific
                                                                                       Fenomena




                                                     Mahasiswa dan Literasi


                             Literasi.  Kata  tersebut  sudah  sering  kita  dengar.  Apakah  yang  dimaksud
                      dengan  literasi  itu  sendiri?  Literasi  adalah  kemampuan  seseorang  dalam  mengolah

                      dan memahami informasi saat membaca dan menulis. Jika dulu definisi literasi adalah
                      kemampuan  membaca  dan  menulis  saja,  namun  saat  ini  istilah  literasi  sudah

                      digunakan  dalam  arti  yang  lebih  luas  dan  merambah  pada  praktik  kultural  yang

                      berkaitan dengan persoalan sosial dan politik.
                      Berliterasi  lewat  membaca  dan  menulis  dapat  memberi  kita  bermacam  manfaat.  Di

                      antaranya  ialah  meningkatkan  keterampilan  bahasa  dan  pengetahuan  global,

                      meningkatkan  daya  ingat  dan  kreativitas  serta  fleksibilitas,  memperluas  jangkauan
                      perasaan,  serta  dapat  mengubah  kita  menjadi  pribadi  yang  lebih  baik  dan
                      berwawasan  luas.  Karenanya  literasi  sangatlah  penting  diterapkan  dalam  lingkup
                      pendidikan  terutama  perguruan  tinggi.  Budaya  ini  tidak  boleh  hilang  dari  civitas
                      akademika di lingkungan kampus karena mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam

                      ruang pembelajaran agar mereka dapat menginterpretasikan apa yang diketahuinya
                      melalui opini yang disampaikan.
                             Saat  ini,  budaya  literasi  di  kalangan  remaja  terutama  mahasiswa  masih

                      tergolong  rendah.  Salah  satu  lembaga  survey,  PISA  (Programme  for  International

                      Student  Assessment) menyebutkan,  pada  tahun  2012  budaya  literasi  di  Indonesia
                      menempati  urutan  ke-64  dari  65  negara.  Pada  penelitian  yang  sama  ditunjukkan,
                      Indonesia menempati urutan ke-57 dari 65 negara dalam kategori minat baca. Data
                      UNESCO  juga  menyebutkan  posisi  membaca  Indonesia  0.001%—artinya  dari  1.000
                      orang,  hanya  ada  1  orang  yang  memiliki  minat  baca.  Hasil  survei  tersebut  cukup
                      memprihatinkan.
                             Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi dan teknologi menjadi
                      salah  satu  faktor  utama.  Dengan  berkembangnya  teknologi  informasi  seharusnya
                      akses  terhadap  literasi  juga  lebih  mudah.  Namun  semua  itu  berbanding  terbalik
                      dikarenakan sikap kritis yang juga berkurang atau terlalu fokus terhadap baca cepat

                      atau  skimming  tanpa  pemahaman  lebih  dalam  dan  kritis.  Hal  ini  menyebabkan
                      kemampuan menyaring informasi pun lemah dan mudah termakan hoax atau berita
                      palsu.

                             Dr. Roger Farr dalam bukunya Think Reading (1984) menuliskan, “reading is

                      the heart of education” cukup menjelaskan bahwa budaya membaca adalah jantung
                      pendidikan.  Yang  berarti,  pendidikan  tanpa  berliterasi  adalah  percuma.  Dengan
                      literasi,  mahasiswa  juga  mendapat  banyak  manfaat  terutama  untuk  penyusunan
                      tugas  akhir  baik  skripsi,  tesis,  maupun  disertasi.  Bukan  hanya  dibutuhkan  dalam
                      proses  belajar  dan  akademik  mahasiswa  itu  sendiri,  literasi  juga  berperan  dalam
                      melakukan perubahan di skala lebih besar dan ruang lingkup masyarakat lebih luas.

                      “Agent  of  changes” ,  agen  perubahan,  begitulah  julukan  yang  disematkan  bagi
                      mahasiswa. Jadi sudah sepatutnya mahasiswa mampu membawa perubahan kepada
                      masyarakat terutama melalui literasi.


                      Sumber: https://kumparan.com/swara-unsada/mahasiswa-dan-literasi-1v2XkjIlZgZ





                                                            5
                Modul Perkuliahan berbasis STEM
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11