Page 5 - SISTEM-PERIODIK-UNSUR
P. 5

   ∑ (s + p) = 3  8
                      Jumlah electron pada orbital s dan p pada kulit yang sama.
                      Misal : 35Br = | 18Ar| 4s  3d  4p   periode 4, golongan VIIA
                                                5
                                         2
                                            10
               2.  Golongan Transisi (Golongan B)
                      Unsure-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada orbital d, maka
                       disebut blok d.
                      ∑ ns 12  (n-1) d 110  …………….. orbital s pada kulit n orbital d pada kulit n-1
                      Misal : 23V = |18Ar| 4s  3d   ∑(s+d) = 5  Golongan VB
                                        2
                                           3
                      24Cr = |18Ar| 4s  3d  kurang stabil ∑(s+d) = 6
                                     4
                                  2
                                      5
                                  1
                                 |18Ar| 4s  3d  lebih stabil  Golongan VIB
               3.  Golongan Transisi Dalam (Golongan Lantanida dan Aktinida)
                      Mempunyai electron yang berakhir pada orbital f  blok f
                      Jika kulit terluar 6 (periode 6) dan berakhir pada orbital 4f  Golongan
                       Lantanida.
                      Jika kulit terluar 7 (periode 7) dan berakhir pada orbital 5f  Golongan
                       Aktanida.
                      Misal : 63Eu = |54Xe|6s  4f   Periode 6 Golongan Lantanida
                                         2
                                           7

                                     C.  Sifat-sifat Periodik Unsur

               Sifat-sifat unsure yang ada hubunganntya dengan letak unsure pada SPU :
               1.  Jari-jari atom
                   Jarak inti dengan lintasan electron yang paling jauh.
                   Terkecil F, terbesar Cs.
                   Jari-jari  ion  positif  <  jari-jari  atom,  sebab  bila  unsure  melepaskan  electron
                   terluarnya maka jumlah lintasannya akan mengecil
                   Jari-jari  ion  negative  terjadi  bila  mengikat  electron  lain  sehingga  >  jari-jari
                   atom.
               2.  Energi Ionisasi (Potensian Ionisasi)
                   Besarnya energy yang diperlukan untuk melepaskan satu electron yang terikat
                   paling lemah (terluar) dari suatu atom atau dari suatu ion dalam wujud gas.
                   Terbesar He, terkecil Cs.
                   Gas mulia memiliki energy ionisasi besar.
               3.  Afinitas Elektron
                   Ukuran mudah atau sukarnya suatu atom berubah menjadi ion negative.
                   Besarnya  energy  yang  dibebaskan  apabila  suatu  atom  menangkap  electron
                   sehingga menjadi ion negative.
                   Terbesar F terkecil Cs
               4.  Keelektronegatifan (Elektronegatifitas)
   1   2   3   4   5   6   7   8