Page 10 - BENGKEL LITERASI
P. 10

dalam  hatinya.  Ia  ingin  menjadi  guru  yang  lebih  baik,  yang  mampu

                  menginspirasi dan memberdayakan murid-muridnya.

                         Dengan tekad yang bulat, Bu Reni memberanikan diri mendaftar. Ia
                  berusaha keras memenuhi semua persyaratan, meskipun sempat merasa
                  kesulitan dan hampir menyerah. Sayangnya, pada tahap awal seleksi, ia
                  gagal. Kecewa? Tentu saja. Namun, Bu Reni tidak patah semangat. Ia justru
                  menjadikan kegagalan itu sebagai motivasi untuk belajar dan memperbaiki
                  diri.

                         Tahun  berikutnya,  Bu  Reni  kembali  mendaftar  Program  Guru
                  Penggerak. Kali ini, dengan persiapan yang lebih matang dan tekad yang

                  lebih  kuat,  ia  berhasil  lolos  seleksi.  Rasa  bahagia  bercampur  haru
                  menyelimuti hatinya. Ia tak menyangka, dirinya yang hanya seorang "guru
                  biasa" bisa diterima di program bergengsi ini.

                         Namun, tantangan baru pun muncul. Saat pertama kali mengikuti
                  pendidikan Guru Penggerak, Bu Reni merasa minder dan tidak percaya diri.
                  Ia bertemu dengan banyak guru hebat dari berbagai sekolah di kota Depok,
                  dengan  segudang  prestasi  dan  pengalaman.  "Aku  bisa  apa  di  antara

                  mereka?" tanyanya dalam hati.
                         Rasa minder itu perlahan sirna seiring berjalannya pendidikan. Bu
                  Reni mulai menemukan kenyamanan dan semangat baru dalam belajar. Ia
                  aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi dengan sesama
                  guru penggerak. Ia juga mendapatkan banyak ilmu dan inspirasi dari para
                  fasilitator dan instruktur yang kompeten.

                         Melalui  Program  Guru  Penggerak,  Bu  Reni  menyadari  bahwa
                  menjadi guru hebat bukanlah tentang popularitas atau jabatan, melainkan
                  tentang    dampak  positif  yang  bisa  diberikan  kepada  murid-murid.  Ia

                  belajar tentang pentingnya  kepemimpinan pembelajaran, pembelajaran
                  berdiferensiasi, dan penilaian yang berpihak pada anak. Ia juga semakin
                  memahami  nilai dan peran dirinya sebagai seorang guru, yaitu sebagai



                                                                                      5
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15