Page 11 - Update 240523 e-book Whole language FIX_Neat
P. 11

P E R M A I N A N   S E R U
      MEMBACA NYARING


     Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!




       Hari ini adalah hari kedua Ahmad berpuasa di bulan Ramadhan. Di kejauhan, terlihat Stanley
       baru  pulang  dari  gereja.  Bukannya  langsung  masuk  rumahnya  Stanley  malah  menemui
       Ahmad.

       “Main basket, yuk!” ajaknya penuh semangat.
       “Gimana kalau main yang lain aja,” jawab Ahmad.

       “Oh, kamu lagi puasa, ya?” tanya Stanley. Ahmad mengangguk.
        “Haiii! Kalian ngapain? Kok bengong?”

        Eh, itu Wayan! Dia menghampiri Ahmad dan Stanley.
       “Dari mana kamu?” tanya Stanley.

       Oh, aku dari pasar beli ini,” katanya sambil menunjukkan
       bungkusan buah segar.
       “
       Wayan beragama Hindu. Setiap hari dia memerlukan bunga segar untuk beribadah.
       “Tadinya aku mau ngajak Ahmad main basket, tapi Ahmad lagi puasa,” jelas Stanley kepada

       Wayan.







       “Oh, kalau gitu mainnya sama aku aja. Nggak usah sama Ahmad, hihihi.”
       Ahmad langsung cemberut. “Huuuuuu! Gitu ya?”

       Stanley  dan  Wayan  tergelak.  Wayan  memang  suka  bercanda.  Dia  sebenarnya  hanya
       bermaksud menggoda Ahmad.
       “Eh,  iya.  Aku  baru  ingat  aku  punya  sesuatu  yang  seru.  Tunggu  sebentar  yaaaa,  “Wayan

       berlari ke rumahnya Ahmad dan Stanley penasaran sekali.
       Tak  Berapa  lama,  “Taraaaa!”  Wayan  menyodorkan  satu  kotak  permainan.  Ahmad  dan

       Stanley jadi tertarik. “Kemarin aku dapat oleh-oleh dari Om Andi di Surabaya. Dia jago sekali
       bikin board game ini adalah salah satu board game buatannya,” jelas Wayan bersemangat.

       “Waaaah, keren banget, ya!” seru Ahmad. Stanley tak sabar membuka kotak dan membaca
       beberapa kartu.

       Wayan menjelaskan aturan mainnya. “Gampang, kok. Lagian, kalau main ini, kamu nggak
       bakal capek. Iya, kan?” katanya kepada Ahmad. Ahmad, Sherly, dan Wayan asyik bermain
       bersama. Ternyata, bermain board game sungguh seru.

       Waktu  pun  berlalu.  Terdengar  suara  adzan  Zuhur  di  musala.  “Eh,  udah  dulu  ya  mainnya.
       Lanjut besok. Aku mau salat dulu.”






                                                                                                                 3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16