Page 39 - Update 240523 e-book Whole language FIX_Neat
P. 39
H O B I B A R U K H A I R A
MEMBACA NYARING
Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!
Khaira senang mengumpulkan gelas plastik atau botol minum yang
ditemukannya. Kebiasaan ini terbawa saat dia di sekolah. Teman-teman
Khaira heran melihatnya. Setiap mereka minum dari gelas plastik atau
botol minuman, Khaira melarang untuk membuangnya. Khaira akan
mengumpulkannya dan membawanya pulang. Ini membuat teman-teman
Khaira menjulukinya sebagai pemulung sekolah. Dia pun sering diejek
teman-temannya.Namun, Khaira selalu mengabaikannya. Tidak hanya
mengumpulkan botol plastik, dia juga senang mengumpulkan kardus-
kardus bekas pakai lainnya. Di rumah, banyak sekali barang-
barang bekas yang telah dikumpulkan Khaira. Ternyata, Khaira dan ibunya sedang mendaur
ulang barang-barang bekas itu. Benda-benda berguna hasil daur ulang terlihat bagus dan
menarik, seperti kotak pensil, vas bunga, rak sepatu, pigura dan rak buku. Di sekolah, ada
tugas kelompok yang diberikan ibu guru, Khaira sekelompok dengan Dina dan Salma.
Khairan mengajak Dina dan Salma untuk mengerjakan tugas kelompok di rumahnya. Karna
rumah Khaira yang paling dekat dengan sekolah, mereka pun setuju.
Sesampainya di rumah Khaira, Dina dan Salma dibuat kagum dengan perabot dan perkakas
rumah kaira yang unik. "Wah, ini kami kamu beli di mana?" tanya Dina penasaran. Ada
tempat pensil cantik dari botol minuman, pigura dan rak sepatu dari kardus bekas, keranjang
sampah dari kertas karton “Ini aku sendiri yang membuatnya, lho, "ujar Khaira. Dina dan
Salma melongo tak percaya.
Kemudian, Khaira menunjukkan ruang tamunya. Kursi-kursi nya terbuat dari botol-botol
plastik. Dina dan Salma kagum melihatnya. Padahal, awalnya Salma dan Dina selalu
mengejek Khaira. Kursi dan meja di ruang tamu kaira dibuat menggunakan botol-botol
Ecobrick. "Botol-botol plastik ini aku kumpulkan sedikit demi sedikit. Nah, ini namanya
Ecobrick, "jelas Khaira."Wah, jadi, selama ini kamu mengumpulkan gelas dan botol plastik
untuk ini?" tanya Dina. Khaira mengangguk mantap sambil tersenyum. Ternyata, mereka
telah salah menilai Khaira selama ini. Dina dan Salma jadi ingin belajar mendaur ulang dari
Khaira. "Ajarkan aku cara membuatnya, dong," kata Dina dan Salma. "Tidak apa-apa, nih,
diejek sebagai pemulung sekolah?" goda Khaira. Dina dan Salma tertawa bersama. Mereka
jelas tidak keberatan. Bisa mendaur ulang dan peduli terhadap lingkungan itu keren.
Cerita oleh: Nindya Maya
31