Page 30 - Semestaku_ICT_Flip Builder
P. 30

Namun  sayang  kabar  ini  diikuti  sebuah  masalah  terkait




                    hukum  di  Bumi.  Direktur  Program  Sektor  Swasta  di  Secure



                    World  Foundation,  Ian  Christensen  menyebut  belum  ada



                    kejelasan  soal  kepemilikan  sumber  daya  di  antariksa  dari




                    segi hukum dan beberapa di antaranya masih ambigu.









                    "Ada  beberapa  celah  dalam  undang-undang,  dan  beberapa



                    hal  perlu  diklasifikasi  untuk  memberikan  kepastian  lebih




                    pada  undang-undang  saat  ini,"  kata  Christensen  kepada



                    CNBC Internasional.




                    Belum  ada  otoritas  tunggal  yang  bertanggung  jawab  soal



                    alokasi sumber daya di antariksa. Sekarang, izin dikeluarkan




                    dari pemerintah pihak yang melakukan aktivitas.









                    "Penegakan  dilakukan  oleh  otoritas  pemerintah  nasional,



                    namun otoritas luar angkasa khusus belum ada," jelasnya.









                    Aturan  soal  aktivitas  antariksa  dan  dinilai  paling



                    komprehensif adalah Perjanjian Luar Angkas dari PBB yang




                    dirilis  1967.  Namun  hingga  kini  kebingungan  antar-negara



                    masih terjadi terkait kegiatan di luar angkasa.









                    Rebeca  Keller,  analis  sains  dan  teknologi  Stratfor,




                    mengatakan  penggunaan  sumber  daya  antariksa  masih



                    kabur. Dia menambahkan masalah tersebut dapat diartikan




                    dua arah dan menimbulkan perdebatan.









                    "Pemerintah  dan  bahkan  para  ahli  di  bidang  ini  masih



                    memperebutkan  penggunaan  yang  tepat  dari  sumber  daya




                    ini dan itu tetap jadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab,"



                    ungkapnya.










                18










                                                                                                                                               Peristiwa Faktual
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35