Page 11 - E-modul (CHINTIA ATI)
P. 11
PEMBELAJARAN 1
KONDUKSI
Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor (panas) melalui zat perantara.
Namun, zat tersebut tidak ikut berpindah ataupun bergerak. Berikut contoh perpindahan kalor
secara konduksi, anatara lain:
- Sendok terasa panas ketika digunakan mengaduk teh hangat.
- Besi terasa panas ketika salah satu ujugnya dibakar atau dipanaskan.
- Saat menggunakan soldier atau pun memasak.
Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor secara hantaran, yaitu
perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya. Pada peristiwa perpindahan kalor
secara konduksi, yang berpindah hanya energi kalornya saja. Pada umunya, perpindahan kalor
secara konduksi hanya terjadi pada benda padat.
Agar lebih memahami mengenai perpindahan panas secara konduksi, kita dapat melakukan
kegiatan estafet buku bersama teman-teman kalian. Dimana buku berperan sebagai kalor dan
orang sebagai perantara. Saat melakukan estafet buku, maka yang berpindah hanya bukunya saja.
Sedangkan kamu dan temanmu tetap diam di tempat, dan tidak berpindah. Hal ini sama seperti
perpindahan panas secara konduksi. Hanya kalornya saja yang berpindah, dan perantaranya
tetap.
Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita membuat teh dan memegang ujung
sendok yang lama-kelamaan terasa panas, atau saatkita sedang memasak kita akan merasakan
panas pada ujung spatula.
Setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan prinsip perpindahan panas
secara konduksi. Ketika setrika dihubungkan dengan arus listrik maka arus listrik akan mengalir
melalui elemen pemanas. Panas dari elemen akan berpindah kebagian alas besi setrika tebal.
5