Page 146 - BUKU PANDUAN KONASBARA VI TAHUN 2020
P. 146
RESISTENSI TERHADAP KOLONIALISME
DALAM PUISI `ÂSYIQ MIN FALISTHIN
KARYA MAHMUD DARWISH
Hanik Mahliatussikah
Jurusan Sastra Arab, Universitas Negeri Malang
hanik.mahliatussikah.fs@um.ac.id
Abstrak: Mahmud Darwish merupakan penyair Palestina yag
terusir dari tanah airnya akibat penjajahan. Ia tinggal di
pengasingan dan menulis berbagai fenomena social yang ia
lihat dan alami dalam bentuk puisi. Kondisi sosial Palestina
yang mengenaskan ia ungkapkan melalui bait-bait syair yang
menggugah jiwa patriotism dan nasionalisme serta
membangkitkan semangat perjuangan untuk kemerdekaan
Palestina dari kolonialisme Israel dan sekutunya. Kisah tentang
kondisi rakyat Palestina juga tergambar jelas dalam Qashidah
“âsyiq min Falisthîn” (Darwish, dalam
https://www.aldiwan.net/poem2289.html). Dalam teks puisi
ini, resistensi tampak pada simbol simbol metafor yang
mengarah pada sikap nasionalisme terhadap Palestina. Penyair
menggunakan kata ganti orang kedua dalam berdialog dan
berkisah untuk menimbulkan respon pembaca secara langsung
sebagai mitra tutur dengan kesan yang mendalam dan
menggetarkan jiwa. Puisi ini mengisahkan derita rakyat
Palestina yang terusir dari kampung halamannya yang subur
104 Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020