Page 68 - BUKU PANDUAN KONASBARA VI TAHUN 2020
P. 68
METODE PEMBELAJARAN SHARAF DI
PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYYAH
YOGYAKARTA (PENGGUNAAN KITAB
SHARAF KARANGAN KH. ABDURRAHMAN
CHUDLORI TEGALREJO)
Mohammad Shohibul Anwar
MAN 3 Cirebon/Akademi Maritim Suaka Bahari Cirebon
Email: awank30may@gmail.com
Abstrak: Pendidikan nonformal yang biasa dilaksanakan di
lingkungan pesantren cukup memberikan andil bagi
masyarakat Indonesia. Pendidikan di Indonesia yang paling
lama umurnya adalah pendidikan di Pesantren. Kurikulum
pembelajaran di pondok pesantren masih di dominasi dengan
kurikulum kitab klasik (karangan para ulama). Kitab tersebut
kebanyakan tidak mempunyai harakat (gundul), dan untuk bisa
membacanya maka harus menguasai Ilmu tata bahasa Arab
atau Qowa’id. Di dalam ilmu tata bahasa Arab terdapat ilmu
Nahwu dan Sharaf, keduanya merupakan Ilmu yang berisikan
kaidah-kaidah dalam bahasa Arab. Sebagian ahli bahasa
berpendapat bahwa ilmu Sharaf harus diajarkan terlebih dahulu
dibandingkan dengan ilmu Nahwu. Karena ilmu Sharaf lebih
rumit dan susah daripada Ilmu Nahwu. Berkaitan dengan Ilmu
Sharaf penulis melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al-
Luqmaniyyah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research) yang berusaha untuk melihat sejauh
26 Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020