Page 12 - E-Modul SPLSV dan PtLSV
P. 12

PLSV Dan PtLSV                Kelas VII







             Rudi  : “Aduh, susah banget sih. Saya tebak bilangan yang kamu maksud

                          adalah enam. Enam dikali dua pertiga kemudian dikurangi oleh
                          dua kali enam dan dikurangi satu hasilnya tujuh. Bagaimana,

                          tebakanku benar kan?”
             Adit   : “Hampir benar. Jawaban yang benar adalah negatif enam.”

             Rudi  : “Halah, kurang negatif saja. He he he.”



                Tahu tidak, ternyata kalimat kalimat yang sedang dibicarakan Adit dan Rudi

             juga termasuk bagian penting dalam materi matematika lho! Kok bisa? Iyap
             benar  sekali,  itu  termasuk  ke  dalam  materi  Sistem  Persamaan  Linear  Satu

             Variabel (SPLSV), lebih tepat termasuk ke dalam bagian Kalimat Terbuka dan

             Kalimat Tertutup.



                 Sekarang, coba perhatikan kalimat-kalimat dalam percakapan Adit dan Rudi

             di  atas.  Kalimat-kalimat  tersebut  dapat  dikelompokkan  ke  dalam  tiga
             kelompok sebagai berikut.

             1. Kalimat yang tidak dapat dinilai kebenarannya, yaitu:
                 a. Dimana ibu kota pengganti Jakarta?

                 b. Suatu bilangan jika dikalikan dua kemudian dikurangi tiga menghasilkan

                     tujuh.
                 c. Suatu bilangan jika dikalikan oleh dua pertiga kemudian dikurangi oleh

                    dua kalinya dan dikurangi satu sama dengan tujuh.
                Kalimat-kalimat tersebut merupakan kalimat yang tidak dapat dinilai benar

                atau salah. Mengapa?

                …………………………………………………………………………………


                …………………………………………………………………………………


                ……………………………………………………………………...............













                                                           9          Matematika SMP/MTs Sederajat
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17