Page 150 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 150

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,
                  dan  dokumentasi.  Dengan  instrumen  yang  digunakan  adalah  pedoman  observasi,  pedoman
                  wawancara, dan pedoman dokumentasi.
                        Analisis data yang digunakan dalam penelitian  ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu reduksi
                  data,  penyajian  data,  dan  penarikan  kesimpulan.  Ketika  tahap  tersebut  dilakukan  pada  saat
                  pengumpulan data di lapangan. Tahap pertama, melakukan reduksi data dengan merangkum hal-hal
                  yang penting  dari  data-data  yang  dikumpulkan  pada  saat  di  lapangan.  Tahap  kedua,  melakukan
                  penyajian data dengan menyusun rangkuman data ke dalam bentuk tabel, sehingga lebih mudah
                  dipahami.  Tahap  ketiga,  melakukan  penarikan  kesimpulan  dan  verifikasi  di  lapangan  dengan
                  maksud  untuk  memperoleh  kesimpulan  akhir  yang  valid.  Untuk  memeriksa  keabsahan  data
                  penelitian ini, dengan membandingkan informan yang satu dengan informan yang lainnya, misal:
                  wali kelas 1 (satu) dengan wali kelas 6 (enam).

                  C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
                        Strategi  pembelajaran  menurut  Dick  &  Carey  (dalam  Uno,  2009:1)  merupakan  seluruh
                  rangkaian prosedur atau cara, pengaturan materi pembelajaran, atau tahapan kegiatan pembelajaran
                  yang  digunakan  oleh  pendidik  dalam  rangka  membantu  peserta  didik  mencapai  tujuan
                  pembelajaran. Menurut Gerlach dan Ely (1980), strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih
                  atau ditentukan pendidik untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
                  tertentu  yang  meliputi  sifat,  lingkup,  dan  urutan  pembelajaran  sehingga  dapat  memberikan
                  pengalaman  belajar  bagi  peserta  didik  (Siregar  &  Nara,  2017).  Dari  kedua  ahli  tersebut,  dapat
                  disimpulkan  bahwa  strategi  pembelajaran  adalah  siasat  yang  berisi  rancangan  kegiatan
                  pembelajaran yang akan dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam rangka untuk mencapai
                  tujuan pembelajaran.
                        Dalam proses pembelajaran, peran seorang pendidik sangat penting dalam memilih strategi
                  pembelajaran  (N.K,  2012).  Dengan  pemilihan  strategi  pembelajaran  tersebut  dapat  menciptakan
                  pembelajaran yang aktif, interaktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan menantang. Dengan suasana
                  pembelajaran yang aktif dan menyenangkan akan menimbulkan stimulus keinginan belajar kepada
                  peserta  didik.  Dengan  hasil  pembelajaran  yang  maksimal  maka  tujuan  pembelajaran  yang
                  diharapkan akan tercapai.
                        Strategi  pembelajaran  merupakan  cara  pendidik  untuk  membantu  suksesnya  proses
                  pembelajaran,  karena  strategi  pembelajaran  terdapat  rancangan  yang  bertujuan  untuk  mencapai
                  keberhasilan  tujuan  pembelajaran  yang  diharapkan  (Izzatul  Yuanita,  2020).  Jadi,  strategi
                  pembelajaran  adalah  suatu  rencana  dan  cara  yang  akan  dilakukan  oleh  seorang  pendidik  untuk
                  mendapatkan  keberhasilan  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Dengan  kata  lain,  strategi  merupakan
                  sebuah rancangan. Dan dapat dikatakan pula bahwa bagian dari strategi adalah metode. Strategi
                  adalah  rancangan  dan  metode  adalah  aksinya.  Permendikbud  No.  103  Tahun  2014  tentang
                  Pembelajaran pada Pendidikan
                        Dasar  dan  Menengah,  menyebutkan  bahwa  “Pembelajaran  dilaksanakan  berbasis  aktivitas
                  dengan karakteristik: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta
                  didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi
                  prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan,
                  dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”
                        Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
                  juga  menyebutkan  bahwa  “Proses  pembelajaran  pada  satuan  pendidikan  diselenggarakan  secara
                  interaktif,  inspiratif,  menyenangkan,  menantang,  memotivasi  peserta  didik  untuk  berpartisipasi
                  aktif,  serta  memberikan  ruang  yang  cukup  bagi  prakarsa,  kreativitas,  dan  kemandirian  sesuai
                  dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”


                                                             141
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155