Page 43 - E-MODUL PEMBELAJARAN BILOGI
P. 43
c. Prostaglandin dihasilkan oleh membran ekstraembrionik yang memiliki fungsi
untuk meningkatkan kontraksi dinding rahim.
d. Oksitosin dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ibu dan janin. Fungsinya juga
meningkatkan kontraksi oleh dinding rahim.
7. Hormon pada Sistem Reproduksi Wanita
Hipotalamus akan mensekresikan hormon gonadotropin, hormon
gonadotropin merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH.
Hormon FSH merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel yang berada di dalam
ovarium. Pematangan folikel tersebut merangsang ovarium untuk mensekresikan
hormon estrogen
Hormon estrogen memiliki fungsi sebagai pembentuk kelamin sekunder
seperti tumbuhnya payudara, pinggul membesar, dan ciri lainnya. Selain itu, estrogen
juga membantu pertumbuhan lapisan endometrium pada dinding ovarium.
Pertumbuhan endometrium ini menandakan kelenjar pituitari untuk menghentikan
sekresi hormon FSH dan berganti dengan sekresi hormon LH.
Hormon LH menstimulasi folikel yang sudah matang untuk pecah menjadi
korpus luteum. Saat seperti ini, ovum akan keluar dari folikel yang berada pada
ovarium menuju uterus (terjadi ovulasi). Korpus luteum yang terbentuk akan segera
mensekresikan hormon progesterone yang memiliki fungsi untuk menjaga
pertumbuhan endometrium seperti pembesaran pembuluh darah dan pertumbuhan
kelenjar endometrium yang mensekresikan cairan bernutrisi.
Apabila ovum pada uterus tidak dibuahi, hormon estrogen dan hormon LH
akan berhenti disekresi. Akibatnya, korpus luteum tidak dapat melangsungkan sekresi
hormon progesteron yang menyebabkan dinding rahim meluruh sedikit demi sedikit
bersama darah. darah tersebut nantinya akan keluar dari tubuh melalui vagina (siklus
menstruasi).
34