Page 41 - E-Modul Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
P. 41
E-Modul Fisika Terintegrasi Model PjBL: Perubahan Iklim & Pemanasan Global
Perbandingan luas es di Arktika pada 1979 dan 2021 dapat kamu amati pada gambar
berikut.
1979 2021
Gambar 27. Luas es di Arktika (Kutub Utara) pada tahun 1979 dan 2021
Sumber: Hipwee
Di Indonesia, mencairnya es di puncak Gunung Jayawijaya (Cartensz Pyramid) juga
menjadi salah satu bukti dampak pemanasan global. Pada 1850, luas gletser di puncak
2
Gunung Jayawijaya mencapai 19,3 km . Namun pada Mei 2020, luas gletser di puncak
Gunung Jayawijaya hanya tinggal 0,34 km .
2
Suhu Udara Terasa Semakin Panas
Pemanasan global sangat mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal
kita, seperti suhu udara yang terasa semakin panas. Dahulu pada pukul 8 pagi udara
masih terasa hangat. Namun, dalam beberapa tahun ini pada pukul 8 pagi sudah terasa
menyengat. Bahkan saat ini, suhu udara di malam hari pun jarang terasa dingin,
terutama di kota-kota besar. Akibatnya, terjadi peningkatan penggunaan AC agar
udara terasa lebih sejuk. Namun, apakah penggunaan AC untuk mengatasi udara yang
panas merupakan solusi yang tepat? Untuk itu, jawablah pertanyaan berikut.
Contoh Perhatikan informasi berikut!
Soal Hasil survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat
Berpikir Statistik (BPS) pada Maret 2017, sebanyak 7,98% rumah di
Kritis 4 Indonesia memiliki AC. Hal ini menunjukkan peningkatan
sebesar 7,25% dari 2016. Adapun rumah dengan AC terbanyak
berada di DKI Jakarta dengan persentase sebesar 30,8%. Tidak
hanya rumah, AC juga terdapat pada gedung perkantoran dan
pusat perniagaan. Penggunaan AC ini bertujuan untuk mengatasi
cuaca panas yang selalu dirasakan oleh warga DKI Jakarta.
Masyarakat DKI Jakarta mengaku sangat terbantu dengan adanya
AC di lingkungan mereka.
41
Berdasarkan informasi tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
1. Apakah penggunaan AC untuk mengatasi cuaca panas merupakan solusi yang
tepat? Bagaimana dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan? Jelaskan!