Page 11 - Salinan buat convert flip pdf dari Print dari TerNew revisi E-LKPD Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan Guided Discovery_Neat
P. 11
Bioinfo
Teknik Pemeraman Buah Pisang
Pisang merupakan jenis buah yang tergolong sebagai buah klimakterik, sehingga
setelah dipanen masih melangsungkan proses fisiologi dengan menghasilkan etilen
dan karbon dioksida dalam jumlah yang meningkat drastis, serta terjadi proses
pematangan buah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014
sampai tahun 2018 buah terbanyak yang di produksi di Indonesia adalah buah
pisang (Musa paradisiaca). Potensi buah pisang (Musa paradisiaca) segar yang
bisa diperdagangkan untuk pasar dalam negeri dan luar negeri sangat besar.
Beras Putih
Permintaan yang banyak dan cepat menjadi pendorong para petani atau pedagang
buah pisang (Musa paradisiaca) agar dapat menghasilkan buah pisang (Musa
paradisiaca) yang matang dengan lebih cepat setelah dipanen dari pohon. Buah
pisang yang dipanen sebelum matang perlu dilakukan pemeraman untuk
mendapatkan buah matang. Berikut ini bebera cara pemeraman buah pisang:
Karbit
Karbit atau kalsium karbida nerupakan penggabungan dari
komposisi karbon dengan logam atau metalloid yang biasa disebut
dengan karbida. Senyawa murninya tidak berwarna, tetapi kalsium
karbida yang biasanya digunakan warnanya abu-abu atau cokelat
dengan kandungan sekitar 80-85% ( Sadat et al., 2015).
Pemeraman pada buah yang sudah dipanen dilakukan dengan
membungkus karbit dengan kertas. Setiap satu ton buah pisang
membutuhkan 1 kg karbit, kemudian buah ditutup dengan plastik
Sumber: Agroniaga.com dan dibiarkan selama 2 hari dan plastik dibuka kemudian buah
diangin-anginkan. Dalam kurun waktu 2—3 hari buah akan matang
secara serempak. Karbit juga dapat menimbulkan rasa yang kurang
sedap serta gangguan kesehatan
Sumber: (https://dkp3.tasikmalayakota.go.id/
5