Page 9 - DWI MULYA BAHAN AJAR DIGITAL
P. 9
5. Penerimaan Masyarakat terhadap Perubahan
Keterbukaan masyarakat terhadap sesuatu yang baru, baik yang datang dari dalam
maupun luar masyarakat, membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia.
Masyarakat perkotaan relatif mudah menerima orang asing atau budaya lain. Sebaliknya,
masyarakat pedalaman sebagian besar sulit menerima sesuatu yang baru. Mereka tetap
bertahan pada budaya sendiri dan sulit menerima budaya luar.
6. Pengaruh kebudayaan asing
Keberagaman juga bisa muncul karena pengaruh kebudayaan asing yang memiliki ciri
yang berbeda. Biasanya lewat komunikasi atau mereka datang ke Indonesia. Hal tersebut
menjadikan terjadinya akulturasi atau pencampuran unsur kebudayaan asing dengan
kebudayaan Indonesia
7. Agama
Agama merupakan sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin
oleh UUD 1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buddha, Konghucu.
Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang religius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan
Tuhan. Akan tetapi, sistem keyakinan dan ibadah antara satu agama dengan agama yang
lain berbeda.
8. Keberagaman Ras
Keberagaman ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis
keturunan .Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan
menjadi :
• Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan,
dan Sulawesi.
• Ras Melanesoid di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
• Ras Asiatic Mongoloid seperti orang China, Jepang, dan Korea yang tersebar di
seluruh Indonesia.
• Ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras terkadang berpotensi
menimbulkan konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok
masyarakat, tetapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan.
4