Page 236 - E-Modul Nurfadillah
P. 236
1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, admi- nistrasi, dan teman-teman sekelas
dapat memenga- ruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan har- monis antra
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah.
Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi
dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
2) Lingkungan sosial massyarakat. Kondisi ling- kungan masyarakat tempat tinggal
siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa,
paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilkinya.
3) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sa- ngat memengaruhi kegiatan
belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak
rumah), pengelolaan keluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orang-orang tua, anak,
kakak atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar
dengan baik.
L. Karakteristik Gaya Belajar
Setiap orang adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat dunia dengan
"cara"nya sendiri. Meskipun kita melihat satu kejadian pada waktu yang bersamaan, tidak
menjamin kita akan sama melaporkan apa yang kita lihat. Hal ini karena setiap orang memiliki
cara berfikir dan memahami sesuatu yang berbeda-beda. Seorang peneliti bidang psikologi,
Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karak- teristik gaya belajar
yang dimiliki seseorang, yaitu gaya belajar Global dan gaya belajar Analitik.
Memang pada kenyataannya tidak semudah dalam mengelompokan gaya belajar seseorang
seperti macam- maca gaya belajar diatas, dan sebenarnya tidak ada orang yang 100% murni.
226