Page 13 - BAHAN AJAR Pertemuan 1
P. 13

d. Pencemaran Suara


                                    Pencemaran suara adalah suara yang tidak diinginkan, menganggu, dna

                             merusak pendengaran manusia. Pencemaran suara dapat dibedakan menjadi
                             empat macam, yaitu sebagai berikut.


                             1.  Kebisingan  impulsif,  yaitu  kebisingan  yang  terjadi  dalam  waktu

                                  singkat dan biasanya mengejutkan. Contohnya suara ledakan mercon,
                                  suara tembakan senjata, dan suara petir.

                             2.  Kebisingan impulsif  kontinu,  yaitu kebisingan impulsif  yang terjadi
                                  terus-menerus,  tetapi  hanya  sepotong-potong.  Contohnya  suara  palu

                                  yang dipukulkan terus-menerus.

                             3.  Kebisingan  semikontinu,  yaitu  kebisingan  kontinu  yang  hanya
                                  sekejap, kemudian hilang dan muncul lagi. Contohnya suara lalu-lalang

                                  kendaraan bermotor di jalanan dan suara pesawat terbang yang sedang
                                  melintas.

                             4.  Kebisingan  kontinu,  yaitu  kebisingan  yang  datang  secara  terus-

                                  menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya suara mesin pabrik.
                                  Kebisingn kontinu, terutama yang berintensitas tinggi, sering menjadi

                                  penyebab rusaknya pendengaran.


                                      Untuk menentukan tingkat kebisingan digunakan alat SLM (sound
                               level  meter).  Ukuran  kebisingan  dinyatakan  dalam  satuan  desibel  (dB).

                               Rata-rata  seseorang  mampu  mendnegar  suara  dengan  frekuensi  20  –

                               20.000  Hz.  Kebisingan  adalah  suara  dengan  frekuensi  diatas  80  dB.  Di
                               Indonesia,  nilai  ambang  batas  (NAB)  untuk  kebisingan  yang

                               diperkenankan adalah 85 dB untuk waktu kerja 8 jam per hari.
                                      Kebisingan  dapat  menyebabkan  gangguan  kesehatan.  Tingkat

                              gangguan tergnatung pada tingkat kenyaringan suara (tingkat kebisingan)

                              dan lamanya telinga mendengar kebisingan. Kebsiingan juga menyebabkan
                              gangguan  psikologis,  seperti  kesulitan  berkonsentrasi  dan  gangguan

                              fisiologis, seperti sakit kepala.
   8   9   10   11   12   13   14