Page 33 - NASKAH ANTOLOGI PUISI
P. 33

KABUT SUNYI






            Di persimpangan itu, awal sebuah kenang

            Kususuri sendiri jalan terjal mendaki
            Bercumbu mesra dengan akar-akar kokohmu
            Tertawa bersama sunyi, tatkala lututku mencium keningku


            Tetiba, pohon-pohon itu terpaku menatapku penuh tanya

            Benarkah ini akan selamanya?
            Ke manakah kau akan mencariku?
            Ke manakah aku akan menemukannmu?



            Siapa lagi yang hendak berkisah, ketika pepohonan mengintai langkah kaki?
            Siapa lagi yang hendak melukis wajah, dengan kuas sehalus awan pagi?
            Siapa lagi yang akan bercerita ketika segerombolan awan menjelma menjadi anak-

            anak hujan?
            Siapa lagi yang akan menemani ketika langit mengendap-endap dalam senyap?



































































            Kesunyian Pendaki
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38