Page 49 - Komik Digital Perubahan Lingkungan (Flip PDF Corporate)
P. 49

Student Engagement



      Bacalah artikel berikut untuk mengetahui fakta yang ada!

            Polusi Udara Jakarta Parah, Desak Pemerintah
                        Serius Atasi Pencemaran










                             Sumber foto: Mongabay.co.id
       Sejak beberapa hari terakhir, kualitas udara di Jakarta memburuk.
       Seperti  Minggu  (26/6/22)  di  kawasan  GBK,  Jakarta  udara  di  ukur
       dengan alat ukur IQAir memperlihatkan udara dengan kategori tak
       sehat  yaitu  dengan  tingkat  PM  2,5  56  µg/m³  dan  kadar  polusinya
       mencapai  205  US  AQI.  Hal  ini  jauh  melebihi  ambang  aman  yang
       direkomendasikan  WHO.  Ia  juga  dinobatkan  sebagai  kota  dengan
       polusi  udara  tertinggi  di  dunia.    Kualitas  udara  Jakarta  buruk
       merupakan fakta tak terbantahkan. Dalam laporan tahunan Dinas
       Lingkungan  Jakarta  2022  menyebut,  udara  ambien  pada  2021
       berstatus  tercemar.  Bondan  mengatakan,  diperkirakan  lebih  5,5
       juta  kasus  penyakit  berhubungan  dengan  polusi  udara  di  Jakarta
       pada  2010,  antara  lain  ISPA,  jantung  coroner,  asma,  pneumonia,
       bronkopneunomia, dan paru obstruktif. Estimasi perawatan medis
       dari kasus itu mencapai Rp38,5 miliar.

       Polusi udara juga menimbulkan dampak kerugian ekonomi. Dalam
       penelitian  Viktor  Pirmana  dari  Universitas  Padjajaran  menyebut,
       total  biaya  lingkungan  Indonesia  pada  2010  mencapai  Rp  915,11
       triliun.  Penelitian  itu  juga  menyebut,  kontribusi  biaya  lingkungan
       terbesar akibat udara yang tercemar berasal dari beberapa sektor,
       yakni,  listrik,  industri  besi  dan  baja  termasuk  pengolahannya,
       penambangan  batubara,  lignit  dan  ekstraksi  gambut.  Juga,
       transportasi laut dan pesisir pantai, budidaya padi sawah, industri
       produk karet dan plastik, peternakan dan hasilnya, industri semen,
       kapur dan plester, serta industri pupuk dan konstruksi.
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54