Page 20 - Sinar Tani Edisi 4088
P. 20

20                         E-paper Edisi 28 Mei - 3 Juni 2025  |  No. 4088 Tahun LV




                                                                                                                        ucapnya.
                                                                                                                           Ia  menambahkan,  studi  besar
                                                                                                                        NutriNet­Santé menemukan bahwa
                                                                                                                        orang yang makan pertama setelah
                                                                                                                        pukul 9 pagi dan terakhir setelah
                                                                                                                        pukul 9 malam memiliki risiko
                                                                                                                        lebih  tinggi  mengalami  penyakit
                                                                                                                        jantung dan stroke. Sementara,
                                                                                                                        memperpanjang durasi “puasa”  di
                                                                                                                        malam hari juga terbukti mengurangi
                                                                                                                        risiko stroke.
                                                                                                                           Membiasakan     sarapan    juga
                                                                                                                        ternyata memiliki manfaat bagi
                                                                                                                        kesehatan jantung. Sebuah tinjauan
                                                                                                                        sistematis  yang  melibatkan  hampir
                                                                                                                        200.000 orang dari AS dan Jepang
                                                                                                                        menunjukkan bahwa melewatkan
                                                                                                                        sarapan     meningkatkan     risiko
                                                                                                                        penyakit jantung hingga 21 persen
                                                                                                                        dan kematian dari segala penyebab
                                                                                                                        sebesar 32 persen.
                                                                                                                           “Tidak sarapan dapat memicu
                                                                                                                        kenaikan  berat  badan,  gangguan
            Sehat itu Mahal,                                                                                            tekanan    darah,  serta  masalah
                                                                                                                        metabolik  yang  memicu  penyakit
                                                                                                                        jantung. Ketidakteraturan makan,
                                                                                                                        terutama      jika   mengganggu
            Jangan Mager                                                                                                ritme sirkadian tubuh, juga dapat
                                                                                                                        memperburuk kondisi metabolik
                                                                                                                        secara keseluruhan,” tegasnya.
                                                                                                                           American    Heart    Association
            dan Atur Pola Makan                                                                                         dekat dengan waktu tidur (kurang
                                                                                                                        menyatakan bahwa makan terlalu
                                                                                                                        dari dua jam sebelumnya) berisiko
                                                                                                                        menyebabkan obesitas dan sindrom
                                                                                                                        metabolik. Studi eksperimental turut
          Gaya hidup mager alias malas gerak ternyata bukan cuma bikin badan pegal.                                     mengungkapkan bahwa konsumsi
          Lebih dari itu, duduk terlalu lama bisa memicu berbagai masalah kesehatan                                     kalori dalam jumlah besar pada pagi
                                                                                                                        hari  lebih sehat dibanding makan
          serius, bahkan meningkatkan risiko kematian dini. Bukan hanya itu, pola                                       besar di malam hari.
          makan juga perlu diatur, karena akan berpengaruh terhadap kesehatan                                              “Pola ini meningkatkan sensitivitas
          jatung.                                                                                                       insulin, menurunkan kadar gula darah
                                                                                                                        dan trigliserida, serta mengurangi
                                                                                                                        peradangan. Bahkan, membatasi
                               aya    hidup   dari 15 menit dalam satu sesi sudah   di angkutan umum, dan gabung        waktu makan hingga pukul 6 sore
                               s e d en t er   meningkatkan    risiko  kematian,   komunitas olahraga,” sarannya.       dapat membantu menurunkan berat
                               (se dentar y   dibandingkan duduk kurang dari 10       Tak hanya itu, dr Widya juga      badan dan biomarker peradangan
                               li f e s t y l e )   menit per sesi duduk.          menyarankan  untuk menyediakan       dalam tubuh,” jelas dr Agil.
                               atau   yang       Bahkan, orang yang rutin olahraga   sarana  pendukung   agar   tubuh      Pada pekerja malam atau mereka
          “Gbiasa disebut                     pun tetap berisiko jika duduk terlalu   tetap aktif seperti sepatu olahraga,   yang mengalami gangguan jam
          mager berbeda dengan inaktivitas    lama tanpa jeda. Maka dari itu,      alat  workout sederhana, hingga      tidur, studi menunjukkan bahwa
          fisik biasa. Ini adalah kondisi ketika   seseorang yang duduk lebih  dari  1   pakaian nyaman untuk bergerak.   tidak makan berat saat bergadang
          seseorang  bahkan  tidak  melakukan   jam per sesi tetap meningkatkan    “Pada dasarnya, tubuh kita memang    dapat    mencegah     peningkatan
          aktivitas ringan,” kata Dosen Fakultas   risiko  kematian.  “Intinya,  kita harus   diciptakan untuk aktif. Jadi, ayo   tekanan darah, stres pada sistem
          Kedokteran IPB University, dr Widya   jeda aktivitas duduk dengan gerakan   bergerak,  jangan  terus­menerus   saraf jantung, dan risiko pembekuan
          Eka Nugraha, MsiMed seperti dikutip   ringan seperti berdiri dan berjalan   mager,” ucapnya.                  darah.
          dari laman IPB.ac.id                (brisk walk) sebentar,” tuturnya.                                            Fakta ini menegaskan bahwa
            Aktivitas fisik bisa diukur lewat    Secara umum, lanjut dr Widya,        Waktu Makan                       makan di waktu yang sesuai dengan
          satuan METs (metabolic equivalents).   ada beberapa mekanisme yang          Waktu    makan   ternyata  me­    ritme  alami  tubuh  memberikan
          Jika suatu aktivitas memiliki nilai METs   berkaitan antara duduk terlalu lama   miliki peran penting dalam men ­  perlindungan terhadap kerusakan
          kurang dari atau sama dengan 1,5,   dan  masalah  kesehatan.  Duduk      jaga kesehatan jantung. Sejumlah     jantung, bahkan bagi mereka dengan
          maka tergolong aktivitas sedentary   dalam waktu lama menyebabkan        penelitian ilmiah terbaru menun   ­  pola tidur atau aktivitas tidak biasa.
          (lembam). Contohnya yakni, duduk,   rendahnya       METs      sehingga   jukkan bahwa menyelaraskan waktu        “Strategi pola makan seperti
          rebahan, atau menonton TV tanpa     metabolisme tubuh menjadi tidak      makan dengan ritme alami tubuh       early time­restricted eating (eTRE)
          gerak.                              terlalu aktif. Selain itu, duduk terlalu   atau jam biologis dapat membantu   dan metode intermittent fasting
            Aktivitas  fisik  dapat  diukur   lama juga menyebabkan otot­otot      menurunkan risiko penyakit jantung.  seperti alternate­day  fasting (ADF)
          menggunakan       satuan    METs    tubuh melemah dan mengurangi            dr Agil Wahyu juga mengingatkan,   juga terbukti bermanfaat untuk
          (metabolic equivalents). Jika aktivitas   massanya.                      makan terlalu malam atau saat tubuh   menurunkan berat badan, tekanan
          memiliki  nilai  METs  ≤  1,5  maka    “Apabila semua hal tersebut       bersiap untuk istirahat dikaitkan    darah, dan memperbaiki kadar lemak
          tergolong dalam kategori sedentary   terjadi dalam waktu lama, maka akan   dengan peningkatan risiko obesitas,   darah,” ungkapnya.
          (lembam).  Contoh    aktivitas  ini  menyebabkan penumpukan kadar        tekanan darah tinggi, resistensi        Secara     keseluruhan,   bukti
          meliputi  duduk    dalam   waktu    gula dalam darah, kadar kolesterol   insulin, dan gangguan metabolisme    ilmiah menegaskan bahwa waktu
          lama,  rebahan,  atau  menonton     darah, aliran darah menjadi kurang   lainnya.   Kebiasaan   ini   dapat   makan sama pentingnya dengan
          televisi tanpa  bergerak.  “Seseorang   lancar, melemahkan otot, hingga   berkontribusi  terhadap  penyakit   jenis makanan yang dikonsumsi
          disebut punya  gaya hidup sedenter   meningkatkan    risiko  kepikunan   kardiovaskular.                      dalam  menjaga  kesehatan  jantung.
          kalau lebih dari 50 persen waktu    (demensia)   dan   kematian   dini,”    “Sebaliknya, makan lebih  awal,   Mengatur waktu makan agar selaras
          bangunnya (sekitar 6 jam) dihabiskan   ungkapnya.                        terutama sarapan sehat di pagi hari   dengan ritme alami tubuh adalah
          hanya untuk duduk atau aktivitas       Lalu, apa solusinya? “Usahakan    dan makan malam sebelum pukul        langkah sederhana namun efektif
          sejenis,” jelasnya.                 tetap aktif. Kalau bisa berdiri, jangan   8 malam, terbukti memperbaiki   untuk mencegah dan mengelola
            Mengejutkan lagi, studi terbaru   duduk. Gunakan standing desk,        proses metabolik, serta menurunkan   penyakit kardiovaskular.
          menunjukkan bahwa duduk lebih       naik sepeda daripada motor, berdiri   tekanan darah dan kadar kolesterol,”              Sumber IPB.ac.id/Yul
   15   16   17   18   19   20