Page 9 - Majalah Digital Kelompok 3 XI 2
P. 9

"Keindahan dunia terletak pada
                                                                                     keragaman masyarakatnya."

















































          BABAJU KUN                             Galung                                  pacinan






         Baju adat ini menunjukkan pengaruh pedagang Gujarat dan Cina di Kalimantan Selatan. Bentuknya
         mirip dengan pakaian adat Betawi dan pengantin Semarang, dan mulai dikenal pada abad ke-19.


         Pengantin pria memakai baju gamis sebagai atasan, dilengkapi dengan jubah panjang mirip pakaian
         pedagang Gujarat. Sebagai aksesori, pria mengenakan penutup kepala dari sorban yang dililitkan di
         kepala, disebut kopiah alpe, dan kalung dari rangkaian bunga melati.

         Pengantin wanita memakai kebaya lengan panjang yang mirip dengan Cheongsam, baju khas
         Tionghoa. Kebaya ini dihiasi payet emas membentuk bunga teratai. Sebagai bawahan, wanita
         mengenakan rok panjang dengan hiasan manik-manik. Di kepala, pengantin wanita memakai
         mahkota berhiaskan permata berkilau dari kembang goyang dan tusuk konde.






        7
   4   5   6   7   8   9   10