Tomi memutuskan kembali masuk ke
rumahnya, duduk dengan tatapan kosong
di meja makan di hadapannya,
menyadari bahwa dunia yang
ditinggalinya butuh keseimbangan,
bahkan kebebasan bisa jadi hal yang
sangat menakutkan, dan ia tidak tahu,
sampai kapan seperti ini, andai saja
semua hanya mimpi.