Page 5 - E-BOOKLET_DASAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN"SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG"
P. 5

A.  Pengertian Perusahaan Dagang

                  Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat usaha yang dilakukan oleh bebarapa
            orang atau melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan, ada yang

            dengan menjadi perawat, dokter, guru, supir, berdagang di pasar, membuka toko di rumah,

            menyewa toko di swalayan, distributor barang-barang tertentu, produksi makanan, dan lain-
            lain. Dari uraian tersebut maka usaha atau perusahaan menurut jenis usaha atau kegiatannya

            dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
                  1.  Perusahaan jasa (perusahaan yang usaha utamanya memberikan atau menjual jasa)

                  2.  Perusahaan dagang (perusahaan yang usaha utamanya menjual barang)
                  3.  Perusahaan  manufaktur/industri  (perusahaan  yang  usahanya  memproduksi  barang

                     belum jadi (bahan baku) menjadi bahan jadi kemudian menjual barang jadi tersebut).

            Secara lebih lengkapnya perusahaan dagang dapat disimpulkan:
                  Perusahaan  yang  membeli  barang  jadi  (barang  yang  siap  pakai)    dengan  tujuan

            menjualnya tanpa adanya perubahan bentuk atau sifat barang tersebut. Contohnya dealer atau
            showroom mobil atau motor, toko kelontong, toko sepatu, toko buah, toko sayur, super atau

            mini market, swalayan dan lain-lain.
                  Simpulan pengertian tersebut  menunjukkan perusahaan  dagang memiliki  karakteristik

            yang berbeda dengan perusahaan lainnya dimana dalam perusahaan dagang tujuan membeli

            barang yaitu untuk menjualnya kembali tanapa adanya perubahan bentuk, serta pendapatan
            usahanya  diperolah  dari  menjual  barang  tersebut.  Adapun  contoh  aktivitas  ekonomi  atau

            transaksi ekonomi dalam perusahaan dagang yang membedakan dengan perusahaan jasa atau

            manufaktur dapat dilihat pada contoh 1 berikut:
            Contoh 1.1:

            Perusahaan  dagang  Ali  (PD.  Ali)  menjual  barang  dagangan  sebanyak  5  unit  dengan  harga
            Rp200.000 per unit. Jika barang tersebut sebelumnya dibeli oleh Tuan Ali sebesar Rp150.000

            per unit. Berapa laba yang diperoleh oleh Tn. Ali?
            Jawab:

            Laba  = Penjualan – Harga Pokok

                    = Rp200.000 (5 unit) – Rp150.000 (5 unit)
                    = Rp1.000.000 – Rp750.000

                    = Rp250.000

                  Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa

            juga dapat terjadi dalam perusahaan dagang dan ditambah dengan transaksi yang berkaitan




                                    Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan “Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang”   | 2
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10