Page 6 - E-LKPD Gelombang Mekanik
P. 6
Sifat-sifat Gelombang
Refleksi Gelombang (Pemantulan)
Jika gelombang (mekanik dan elektromagnetik) menjumpai rintangan dalam
perambatan, gelombang itu dapat terpantul. Sifat pantulan gelombang
dikuasai oleh hukum Snellius. Gelombang datang membentuk sudut datang
(i) dan terpantul pada sudut pantul (r), dipenuhi: sin i = sin r
Persamaan itu bermakna bahwa pada pantulan
gelombang, maka sudut datang selalu sama
besarnya dengan sudut pantul gelombang (i=r).
Persamaan tersebut disebut hukum Snellius.
Hukum ini berlaku pada segala gelombang, baik
gelombang mekanik maupun elektromagnetik.
bagan pemantulan gelombang
Sudut datang merupakan sudut yang terbentuk antara gelombang datang
dengan garis normal (N), dan sudut pantul merupakan sudut yang terbentuk
antara N dengan gelombang pantul.
Refraksi Gelombang (Pembiasan)
Pembiasan gelombang merupakan gejala pembelokan arah rambat
gelombang itu. Ketika gelombang membelok, kelajuan gelombang lebih
lambat dibanding ketika merambat lurus.
Selama gelombang merambat, frekuensi
gelombang (f) tidak berubah dan hubungan
antara f dengan kelajuan rambat gelombang (v)
dan panjang gelombang (λ) tetap mengacu pada
persamaan v=λf. Itu artinya, bila gelombang
membias sehingga v berkurang (padahal f tetap),
panjang gelombang dari gelombang itu juga
Kelajuan rambat dan panjang gelombang air berkurang.
berkurang bila lebih dangkal
Ketika air mengalir di sungai dan permukaannya membentuk gelombang
transversal, maka di tempat yang lebih dangkal kelajuan air itu lebih lambat
dan panjang gelombangnya juga lebih pendek. Atas dasar pengertian itu,
ketika akan menyeberangi sungai, tentunya kita harus tahu tempat mana
yang lebih dangkal dan dasarnya adalah pengetahuan tentang pembiasan
pada gelombang air
Refleksi Gelombang (Pemantulan)
Efek paduan dua gelombang atau lebih yang menghasilkan gelombang baru
disebut interferensi gelombang.
Gambar (a) menampilkan interferensi
konstruktif. Interferensi itu terjadi karena
kedua gelombang memiliki fase senilai
dan menjalar di permukaan air pada
(a) Pola interferensi konstruktif, (b) interferensi disdruktif
arah yang sama, sehingga memberikan
amplitudo interferensi senilai dua kali amplitudo gelombang penyusunnya.
Gambar (b) memperlihatkan pola interferensi distruktif sebab kedua
gelombang yang berinterferensi berbeda fase p karena arah jalarnya
berlawanan sehingga gelombang hasil paduan bersimpangan.