Page 6 - Booklet Kanker Payudara_Lycia Dwi Lindiyani 065
P. 6
LATAR Kanker payudara ialah kanker tumor ganas yang terjadi pada wanita. Kanker payudara seringkali
tidak terdeteksi ciri-ciri awalnya, hal ini tentu menyebabkan sel kanker akan membahayakan sel
BELAKANG atau organ lain, bahkan bisa menyebabkan kematian. Menurut data Riskesdas, di Indonesia
prevalensi tumor atau kanker mengalami peningkatan di tahun 2013 dari 1,4 per 1.000 penduduk
pada tahun 2018 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk, untuk kanker payudara sebesar 1,4% atau
sekitar 347.792 orang (Riskesdas, 2018). Sedangkan angka kejadian kanker payudara pada tahun
2019 yaitu sebesar 42,1 per 1000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 1000 penduduk
(Kemenkes RI, 2019).
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang terjadi pada kelenjar air susu. Sel payudara yang
normal akan mengalami perubahan menjadi sel kanker yang tidak normal, sel ini akan terus
menyebar dan menyebabkan kerusakan dan kegagalan fungsi pada organ tubuh yang lain
(Kurniawan, 2019). Sel kanker yang abnormal ini akan tubuh sangat cepat, sehingga penderita
kanker membutuhkan pengobatan, seperti kemoterapi. Kemoterapi merupakan terapi yang di
gunakan untuk membunuh sel kanker yang mengganggu fungsi organ tubuh manusia (Pratiwi,
2017).
Di Indonesia sendiri, lebih dari 80% kasus kanker payudara yang terjadi dan sudah berada pada
stadium lanjut dan pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu, perlu pemahaman tentang upaya
pencegahan kanker payudara sejak dini dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri). SADARI ini merupakan teknik pemeriksaan payudara sendiri yang bertujan untuk
mengetahui ada atau tidaknya benjolan yang dapat berkembang menjadi kanker payudara pada
wanita (Hardy, 2020).