Page 85 - E-MODUL PENCAPAIAN KELUARGA BERKUALITAS
P. 85

V.  URAIAN MATERI

             A. Pokok Bahasan : Latar Belakang
                          Kuantitas dan kualitas penduduk merupakan dua
                aspek  utama  dalam  kependudukan.  Salah  satu  usaha
                pembangunan kependudukan adalah dengan  mengatur
                serta mengendalikan jumlah penduduk. Pada saat yang
                sama,  kualitas  penduduk  saat  ini  merupakan  konsep
                yang  relatif  abstrak  yang  perlu  direduksi  menjadi
                indikator-indikator       yang      tangible      (terukur).
                Permasalahan       kependudukan      dapat    dilihat   dari
                perspektif  kualitas,  kuantitas,  dan  migrasi  penduduk
                sebagai  interaksi dinamis antara  kualitas dan kuantitas
                penduduk.
                            Salah satu pemecah masalah kependudukan yaitu
                dengan cara intervensi dini kepada keluarga. Mayoritas
                pasangan  usia  subur  (PUS)  dapat  melakukan  program
                keluarga  berencana  dengan  cara  menunda  kehamilan,
                menjaga jarak kehamilan, dan menghentikan kesuburan
                sebagai upaya membatasi jumlah anak yang dimilikinya
                kelak.
                          PUS  dengan  jumlah  anak  yang  sedikit  akan  lebih
                cenderung  menggunakan  alat  kontrasepsi  atau  obat-
                obatan yang tidak terlalu efektif. Sedangkan PUS dengan
                jumlah  anak  hidup  yang  banyak  akan  cenderung
                menggunakan alat KB dan pil yang lebih efektif.
                       Berdasarkan program KB, salah satu strategi untuk
                menurunkan  angka  kematian  ibu  adalah  dengan
                menghindari    4T;  yaitu  melahirkan  terlalu  muda    (usia
                kurang  dari  20  tahun),  terlalu  sering  melahirkan,
                melahirkan terlalu berdekatan (di bawah 3 tahun), seta
                terlambat melahirkan (di atas  35 tahun) (Kirana 2018).







                                                                           82
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90