Page 11 - E-Modul 1_Neat
P. 11
Kata yang diawali dengan ـلا pada kalimat di atas adalah isim. Perlu diketahui,
jika suatu isim diawali dengan ـلا, maka isim tersebut tidak boleh bertanwin,
begitu pula sebaliknya.
2. Ciri-ciri yang tidak melekat di dalam kata yang dianggap isim
Terletak setelah huruf jarr
Di antara huruf-huruf jarr adalah : َ َ َ َ َ
َّ
– ـل ( ْ– ْ ْـب - ْ ـك ْب – ْ ر ْ– ْ ْيف ْىلع – ْ ْنع – ْ ْىلإ ْ– ْ ْنم )
Contoh : َ َ ّ
َ
َ َ
َّ
ْ ةسردلْاْنمْرشاعلاْفصلاْيف
ّ َّ َ َ َ
Kata ْ فصلا dan ْةسردلْا, termasuk isim karena terletak setelah huruf jarr
َ
(يف dan ْنم ).
Idhâfah (penyandaran)=Mudhâf - mudhâf 'ilaih :
Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua
mempunyai akhiran kasrah, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar
adalah isim.(Lihat pada bab jumlah ghairu mufîdah)
Contoh : َ
َ َ
َ
َ ّ
ْ ةلاسرلاْدهعم اللهْلوسر
َ َ ّ َ َ َ
ْ ةلاسرلا ْدهعم الله ْلوسر
mudhâf ilaih mudhâf mudhâf ilaih mudhâf
َ َ َ
kata pertama (ْلوسر dan ْدهعم)sebagai mudhâf (yg disandarkan) dan kata
َ َ ّ
kedua (ْةلاسرلا dan الله) sebagai mudhâf ilaih (yang menyandarkan). Kedua
pasangan kata di atas adalah isim, karena idhâfah. Kata yang kedua dari dua
pasangan kata tersebut harus beharkat kasrah.
B. Fi’il.
Fi’il secara bahasa berarti pekerjaan. Dalam kaidah bahasa Arab, Fi’il
kalimah yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan dalam waktu tertentu (telah,
sedang, akan).
Guna menyederhanakan pemahaman, biasanya fi’il diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia sebagai kata kerja. Perlu diingat bahwa semua kalimah fi’il selalu
mempunyai penjelasan waktu terjadinya baik itu masa lalu (mâdhi/past), waktu saat
ini atau akan datang (mudhâri’/present) dan perintah untuk akan datang
(amar/future).
Bila terdapat kalimah dengan arti pekerjaan namun tidak ada penjelasan
waktunya, ia tentulah bukan fi’il. Sebagai penjelas, perhatikan contoh kalimat
berikut ini:
4