Page 4 - Bank_syariah_peran_sosial_dalam_kerangka_maqashid_
P. 4

Peran Sosial          Tahdhib al-Fard (Pendidikan); (2) Iqamah al-`Adl (Keadilan); dan (3) Jalb al-
                                   Maslahah (Maslahah). Berikut ini penjelasannya.
                                   1.  Tahdhib al-Fard (Pendidikan)
                                        Bank syariah dituntut dapat berperan serta dalam mengembangkan
                                   pengetahuan. Peran ini dapat diukur melalui elemen seberapa besar bank
                                   syariah  dalam  memberikan  beasiswa  pendidikan  (E1.Education Grant)
                                   dan  melakukan  penelitian  dan  pengembangan  (E2.  Research).  Rasio
             182                   pengukurannya (R1) dapat diukur melalui seberapa besar dana beasiswa
                                   terhadap total beban dan rasio biaya penelitian terhadap total biayanya
                                   (R2). Bank syariah juga berkewajiban meningkatkan kinerja pegawainya
                                   dalam  melayani  nasabah.  Hal  tersebut  ditunjukkan  dengan  seberapa
                                   besar alokasi dana bank syariah untuk pelatihan bagi pegawainya (E3.
                                   Training).  Rasio  pengukurannya  dapat  diukur  dengan  seberapa  besar
                                   biaya pelatihan terhadap total biayanya (R3).
                                        Berikutnya,  bank  syariah  berperan  dalam  meningkatkan
                                   pengetahuan masyarakat mengenai operasional bank dengan publisitas
                                   yang diketahui melalui elemen publikasi (E4. Publicity). Publicity diukur
                                   melalui seberapa besar biaya publisitas atau promosi bank terhadap total
                                   biaya yang dikeluarkannya (R4).
                                   2.  Iqamah al-`Adl (Keadilan)
                                        Bank  syariah  diharapkan  dapat  bertransaksi  secara  adil  dan
                                   tidak  merugikan  nasabahnya.  Hal  tersebut  dapat  dilakukan  dengan
                                   memberikan hasil yang adil dan setara (E5. fair return). Ukurannya adalah
                                   profit equalization reserve dibagi dengan pendapatan investasi bersih (R5).
                                   Ketika bank memiliki PER namun menolak pemilik dana (masyarakat)
                                   untuk  memperoleh  hak  mendapatkan  profit  (umumnya  berasal  dari
                                   cadangan yang berasal dari laba di tahan) maka bank menjadi tidak adil
                                   (Mohamed & Taib 2015).
                                     a.  Cheap Products and Services (D5),
                                              Semakin  besar  pembiayaan  dengan  skim  mudarabah dan
                                         musyarakah (equity based) terhadap seluruh model pembiayaan yang
                                         diberikan  bank  syariah,  menunjukkan  bank  syariah  menjunjung
                                         keadilan  dimana  saling  berbagi  risiko  dan  keuntungan  dengan
                                         rasio kinerja (R6).
                                     b.  Elimination of Injustices Riba (D6)
                                              Elemen ini merupakan salah satu instrumen yang seharusnya
                                         ada  disebabkan  bank  syariah  melarang  riba.  Khususnya,  dalam
                                         menjalankan aktivitas perbankan (investasi yang dilakukan terbebas
                                         dari riba) (E7. Interest free product). Semakin tinggi Interest free product
                                         terhadap total income (R7) maka semakin berkurangnya kesenjangan
                                         pendapatan dan kekayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
                                   3.  Jalb al-Maslahah (Kesejahteraan).
                                        Indikator  Maqashid  ketiga  adalah  maslahah  dimana  bank  harus
                                   berinvestasi  pada  proyek  dan  jasa  untuk  meningkatkan  kesejahteraan
                                   masyarakat agar dapat terwujud serta mempromosikan pembangunan
                                   dan pertumbuhan ekonomi (Ahmad 2000). Hal ini bisa dilihat zakat yang
                                   dikeluarkan oleh bank dengan hasil bagi rasio zakat dengan net income
                                   (R9) dan juga investasi pada sektor riil yang difokuskan pada usaha kecil
                                   dan  menengah  (UKM)  dan  usaha  padat  karya  lainnya.  Dengan  rasio
                                   investment real economic sector dibagi dengan total investment (R10).
   1   2   3   4   5   6   7   8   9