Page 139 - E-Modul PBuPB
P. 139
BAB VIII PEMUKIMAN, POLA KONSUMSI-PRODUKSI DAN PERUBAHAN IKLIM
lingkungan, fasilitas, dan infrastruktur di kawasan wisata
menyebabkan terjadinya penurunan daya tarik turis
terhadap wisata seperti seperti rusaknya terumbu karang
dan hancurnya pesisir pantai akibat abrasi (Fitriayani, dkk.,
2023; Chefany, dkk., 2024).
Berdasarkan berbagai masalah yang timbul di berbagai
sektor kehidupan, isu perubahan iklim menjadi isu ketiga
permasalahan global setelah ekonomi dan keamanan.
Melalui United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC) sebagai bagian dari kerangkan kerja PBB
dalam mengatasi perubahan iklim maka dalam pertemuan
Conference of the Parties (COP) terbentuklah beberapa
kebijakan dalam memerangi perubahan iklim yang disebut
dengan Perjanjian Paris (Paris Agreement) 2015. Perjanjian
Paris menjadi kepakatan tertinggi secara yuridis
menggantikan Protokol Kyoto yang hanya berpusat pada
kewajiban negara-negara maju seperti Amerika, Jepang,
dan berbagai negara Uni Eropa untuk menangani masalah
perubahan iklim, karena negara tersebut dianggap menjadi
penyumbang terbesar penyebab perubahan iklim. Namun
setelah dilakukan pengkajian ulang diketahui bahwa
negara-negara berkembang seperti Indonesia juga ikut
andil dalam penyumbang masalah perubahan iklim.
Penyebab perubahan iklim yang disumbangkan oleh
negara berkembang disebabkan oleh deforestasi dan
penggunaan bahan bakar dan energi dari fosil. Oleh karena
itu Perjanjian Paris dibentuk agar dapat dilaksanakan baik
oleh negara maju dan berkembang dalam memerangi
124

