Page 14 - MODUlLLlllllLLLllll.
P. 14

KEGIATAN PEMBELAJARAN







                    F. RANGKUMAN




               Suatu  unsur  akan  berusaha  untuk  mencapai  suatu  kestabilan  dengan  cara
          begabung  atau  berikatan  dengan  unsur  lain  membentuk  molekul  atau

          senyawa.Unsur dapat dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti

          unsur  gas  mulia  elektron  valensi  2  (duplet)  atau  8  (oktet).  Untuk  mencapai
          kestabilan  unsur,  dapat  dilakukan  dengan  cara  melepaskan  elektron  atau

          menangkap elektron.

               Ikatan  ion  terbentuk  akibat  adanya  gaya  tarik  menarik  antara  ion  positif
          dengan  ion  negatif.  Senyawa  ion  bersifat  keras  tetapi  mudah  rapuh,  tidak

          mudah  menguap  ,  titik  didih  dan  titik  leleh  tinggi,  dapat  larut  dalam  pelarut

          polar, dan dapat menghantarkan arus listrik dalam wujud larutan.
               Ikatan  kovalen  terbentuk  akibat  kecenderungan  atom-atom  untuk

          menggunakan  elektron  bersama  (share  elektron)  agar  memiliki  konfigurasi

          elektron  seperti  gas  mulia  terdekat.  Ikatan  kovalen  terbagi  menjadi  2

          berdasarkan  asal pasangan elektron yang digunakan yaitu ikatan kovalen biasa
          dan  ikatan  kovalen  koordinasi.  Berdasarkan  kepolaran  ikatan  kimia  terbagi  2

          yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar Senyawa kovalen bersifat

          lunak  tetapi  tidak  mudah  rapuh,  mudah  menguap,  titik  didih  dan  titik  leleh
          rendah,  dapat  larut  dalam  pelarut  nonpolar,  dan  tidak  dapat  menghantarkan

          arus listrik dalam wujud lelehan atau larutan.

               Ikatan  logam  terjadi  akibat  adanya  delokalisasi  elektron  yang  senantiasa
          berpindah-pindah,  kemudian  terjadilah  proses  saling  meminjamkan  elektron

          atau juga sering disebut sebagai model lautan elektron. Senyawa logam bersifat

          keras tetapi tidak mudah rapuh, titik didih dan titik leleh tinggi, tidak dapat larut
          dalam  pelarut  polar  maupun  nonpolar,  dan  dapat  menghantarkan  arus  listrik

          dalam wujud lelehan atau larutan.












           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19