Page 7 - MAJALAH DIGITAL LENTERA ILMU
P. 7
ARTIKEL
Misal, untuk dapat menghitung Luas Segitiga, 1. Menulis untuk menyalurkan hobi.
pada mata pelajaran Matematika, kita akan Bagi kita yang punya hobi menulis, akan
menggunakan rumus: L = a x t :2, dengan keterangan merasa puas jika ide yang ada di otak kita bisa
L=Luas, a=alas, dan t= tinggi segitiga. Sedangkan pada tersalurkan lewat tulisan. Sebaliknya, jika belum
mata pelajaran Bahasa Indonesia (menulis), rumus- menghasilkan tulisan, otak terasa begitu padat oleh
rumus seperti di atas tak akan pernah kita temukan. banyak ide. Kita belum puas bila belum menulis.
Terlepas dari rumus-rumus tertentu itulah maka Oleh karena itu, bagi kita yang punya type seperti ini
untuk “menulis”, khususnya mata pelajaran Bahasa akan lebih suka menyalurkan hobi menulisnya
Indonesia, dibutuhkan adanya suatu minat dan daripada mengambil kegiatan lain. Karena dengan
kesungguhan dari dalam diri kita, para pendidik. menulis, perasaan menjadi puas lagi terhibur.
Sebelum anak-anak kita ajak untuk berlatih
menulis, terlebih dahulu kita harus telah 2. Menulis karena idealisme.
mencobanya. Kita berusaha untuk bisa menghasilkan Kita yang punya idealisme tinggi, dengan
sebuah tulisan dengan baik terlebih dahulu. Sambil menulis bisa menyalurkan pendapat tertentu kepada
mengajak anak-anak untuk berlatih, kita harus sudah masyarakat pembaca. Bagi kita yang punya type
bisa menunjukkan hasil karya nyata kepada anak- semacam ini bisa mengkritisi kegiatan apa saja yang
anak. Dengan contoh nyata ini, bisa diharapkan anak- dipandang kurang pas dengan kejadian yang ada di
anak akan termotivasi untuk segera meniru masyarakat saat ini.
“menulis/mengarang” sebagaimana yang kita Misalnya, dalam rangka mengkritisi kebijakan
lakukan. pemerintah dalam mencerdaskan masyarakat,
Akan tetapi selama ini sudahkah kita sanggup menciptakan masyarakat damai, meningkatkan
memenuhi harapan seperti yang terurai di atas? Jika kualitas pendidikan, mengembangkan ilmu
ada yang sudah bisa memenuhi, itu pun jumlahnya pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya, kita bisa
masih bisa dihitung, dibanding yang belum mau menuangkannya lewat tulisan.
mencobanya. Orang yang memiliki type idealisme, dengan menulis
Bahkan banyak yang beralasan, karena mereka bisa menyalurkan opini dan pendapatnya
menulis itu tak gampang, maka mereka tak mau demi perubahan masyarakat ramai.
melakukannya sama sekali. Apalagi rekan-rekan yang
bersedia melatih anak untuk menulis, masih tak 3. Menulis untuk mencari popularitas.
seberapa jumlahnya. Sehingga anak akan selalu Lewat tulisan ini penulis yakin, di antara kita
bingung. Apa yang harus dikerjakan dalam mengawali ada yang melakukan kegiatan menulis hanya karena
proses menulis, menguraikan tulisan, mengakhiri untuk mencari popularitas (terkenal) di masyarakat
tulisan, dan sebagainya? Akibatnya, anak tetap tidak luas. Ini sah-sah saja. Sebab untuk apa tujuan kita
akan mampu menulis dengan baik. Apalagi menulis, hanya kita sendirilah yang tahu jawabannya.
menghasilkan karangan yang cukup memuaskan. Bagi kita yang menulis untuk mencari ketenaran
Nah, jika gambaran demikian yang terjadi, mampukah (popular) akan berusaha menghasilkan tulisan
anak didik kita menyelesaikan tugas dan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Tentunya agar dari setiap
rumah tentang menulis? tulisan yang kita hasilkan dapat dibaca oleh orang
Berkaitan dengan kegiatan menulis, tentu kita banyak. Jika masyarakat menemukan dan membaca
punya tujuan tertentu. Untuk apakah kita bersusah tulisan kita, mereka akan mengenali siapa nama dan
payah menulis kalau tak punya tujuan yang kita tulisan-tulisan kita. Maka jadi terkenallah kita pada
inginkan? Apakah kita menulis hanya untuk akhirnya. Kita akan merasa senang karena nama dan
membuang-buang waktu dan tenaga saja? Tentu saja karya kita jadi terkenal (populer) di masyarakat luas.
tidak bukan? Maka, menurut pendapat penulis, kita
melaksakan kegiatan menulis karena kita punya 4. Menulis demi uang.
tujuan antara lain sebagai berikut: Semua orang apapun profesinya, tentu butuh uang.
Para pekerja pabrik, buruh tani, pedagang, nelayan,
Majalah Digital - Lentera Ilmu 6