Page 23 - Pedoman Penulisan Skrips STIBA Ar-Raayah
P. 23
BAB IV
ACUAN PENGUTIPAN DAN CATATAN KAKI
4.1. Kutipan
Ada dua cara pengutipan merujuk dalam penulisan karya ilmiah, yaitu kutipan langsung
dan kutipan tidak langsung dan kutipan yang dikutip di suatu sumber.
1. Kutipan Langsung
Kutipan yang berisi kurang dari tiga baris ditulis dengan menggunakan "dua tanda petik"
(“ ...”). Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu, tahun
dan nomor halaman didalam kurung, sertakan footnote, Jika dalam kutipan terdapat tanda
kutip, maka digunakan tanda kutip tunggal. Kutipan yang berisi 4 baris atau lebih ditulis
tanpa tanda kutip dan terpisah dari teks yang mendahuluinya, dimulai setelah ketukan ke
lima dari garis tepi kiri dan kanan.
Contoh 1:
“Firdaus: Dalam perspektif bimbingan konseling berbasis budaya, diperlukan
pemahaman konseling ‘multibudaya’ yang memerhatikan keragaman
karakteristik”(2021,16). (kemudian mencantumkan footnote)
Contoh 2:
Dalam perspektif bimbingan konseling berbasis budaya, diperlukan pemahaman
konseling multibudaya yang memerhatikan keragaman karakteristik budaya sebagai
sensitivitas terhadap berbagai cara di mana budaya-budaya yang berlainan dapat
tumbuh dan berinteraksi. (kemudian mencantumkan footnote)
2. Kutipan Tidak Langsung
Teknik ini disebut juga teknik parafrase, pengutipan secara tidak langsung atau
dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Contoh:
Menurut Firdaus, diantara metode pendidikan karakter yang efektif ialah melalui
pendekatan internalisasi nilai, yaitu suatu proses penanaman nilai yang tadinya berada diluar
pribadi seseorang menjadi miliknya yang mewujud dalam sikap sehari-hari. (kemudian
mencantumkan footnote)
3. Kutipan yang Dikutip dari Suatu Sumber
Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber yang lain
baik secara langsung atau tidak langsung, dirujuk dengan cara menyebut nama penulis asli
dan nama pengutip pertama lalu mencantumkan footnote.
Contoh:
Menurut Firdaus dalam Mubarak (kemudian mencantumkan footnote) diantara metode pendidikan
karakter yang efektif ialah melalui pendekatan internalisasi nilai, yaitu suatu proses
penanaman nilai yang tadinya berada diluar pribadi seseorang menjadi miliknya yang
mewujud dalam sikap sehari-hari.
17