Page 49 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI APRIL 2022 VERSI ONLINE
P. 49

ki-laki Bani Israel, karena ditafsir-  didapat, setelah Fir’aun mengeta-
            kan akan menjadi penjegal kekua-    hui keimanan Asiyah kepada Allah
            saannya.  Tidak ada bayi laki-laki    .
            yang lahir saat itu, bila diketahui    Terlebih,  ketika  mendapati
            oleh pihak istana, kecuali akan di-  Asiyah mengacuhkan tawarann-
            habisi.                             ya untuk ‘ruju’’, dan lebih memilih
               Namun, berkat bujuk rayu Asi-    jalan  iman.  Sejak  itulah,  siksaan
            yah, Fir’aun pun luluh hatinya. Ini   demi siksaan diterima oleh Asyiah
            adalah  satu  bukti akan  besarnya   dari Fir’aun.
            cinta Fir’aun kepada Asiyah.           Setelah Asiyah sukses melalui
               Di saat tidak sedikit orang      fase kehidupan kedua ini dan le-
            (baca: muslimah) menjual apap-      bih memilih mempertahankan ke-
            un (termasuk harga diri dan iman)   imanannya, ia menjemput ajal de-
            demi merengguh kemegahan dan        ngan khusnul khathimah. Ruhnya
            kehormatan status sosial.  Asiyah   yang suci menghadap Allah; Tu-
            justru kebalikannya, tetap bep-     han yang Maha suci. Maka jadilah
            egang teguh dengan keimanan-        ia te ladan bagi segenap manusia.
            nya dan tidak tergelincir barang       “Dan    Allah  membuat     is-
            setapak.                            tri Fir’aun perumpamaan bagi
               Fase kedua, adalah keperihan     orang-orang beriman...”  (QS: at-
            hidup. Keperihan yang tiada tara.   Tahrim: 11).
            Ibarat roda. Berputar 180 derajat.
                       Ia semulanya di atas,    Kunci Ketegaran
                         kini harus terpu-         Kisah ini menjadi pelajaran
                             ruk di bawah.      bagi kita semua. Asiyah kokoh
                                 Perlakuan      tegak dalam kebenaran. Tidak
                                   keji   itu   terombang ambing. Di saat dalam
                                                limpahan kemewahan dunia,  ia
                                                lebih memilih kebahagiaan hakiki
                                                yang itu hanya ada di akhirat.
                                                   Dengan pilihan demikian, nam-
                                                pak dengan jelas Asiyah merupa-
                                                kan sosok muslimah yang sangat
                                                cerdas. Ia rela menjual kesenan-
                                                gan dunianya, demi memperoleh
                                                 bekal nan melimpah untuk ke-
                                                  hidupan akhirat. Surga dan ker-
                                                  idhaan Tuhan-nya menjadi visi
                                                   hidup.
                                                      Inilah teladan yang yang
                                                   bisa diambil, dari kisah perjalan
                                                   Asiyah. Kiranya, modal inilah
                                                   yang harus dimiliki oleh musli-
                                                   mah zaman now, untuk mam-
                                                   pu survive, dalam menghadapi
                                                   ujian hidup. Wallahu a’lam.*RS



                                                           Sya’ban 1443/April 2022 | MULIA  45
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54